Kembali
Berbagi ke Sesama, Pemuda Bisa Buat Perubahan untuk Bangsa!

Berbagi ke Sesama, Pemuda Bisa Buat Perubahan untuk Bangsa!

Rp 85.856.000
85.856% Complete
Terkumpul dari Rp 100.000.000,-
Donasi Sekarang
Donasi Sekarang

Pemuda menjadi tonggak perubahan menuju bangsa yang lebih baik. Banyak sejarah mencatat peranan pemuda sebagai motor penggerak yang membuat Indonesia menjadi lebih baik. 

Kamu juga bisa  mewujudkan semangat para pemuda dengan memberikan yang lebih baik untuk bangsa dengan hal yang sederhana. 

Caranya dengan membantu sahabat-sahabat di sekitar kita yang lebih membutuhkan.

Foto:berbuatbaik.id

Salah satunya memberikan uluran tangan untuk anak-anak dan penghuni Wisma Tuna Ganda, Cimanggis, Depok. Sebagian besar dari mereka mengalami tuna ganda. Sebagai informasi tuna ganda ini merupakan kondisi individu yang memiliki kombinasi kelainan (baik dua jenis kelainan atau lebih).

Salah satunya adalah Yunas yang tidak mampu berkomunikasi dengan normal, ia hanya bisa menggunakan bahasa tubuhnya untuk menyampaikan sesuatu. Yunas tinggal di Wisma tuna ganda semenjak tahun 1995 ketika dirinya masih berumur lima tahun. Sejak itu, ia dirawat serta diberikan penanganan khusus yang membantunya berkembang mulai dari cara memahami dan berkomunikasi.

Foto:berbuatbaik.id

 

Foto:berbuatbaik.id

Terapi itu membuahkan hasil, sekarang motorik halusnya berfungsi dengan baik sehingga dia bisa menyusun 1000 kepingan puzzle.

Kami juga menemui Dani yang menderita tuna ganda dan hanya bisa terbaring di tempat tidurnya. Saat ditemui, Dani terlihat sangat gembira ketika kami mengambil foto bersamanya. Senyum dan tawa terlukis jelas di wajahnya.

Dani berada di Wisma Tuna Ganda semenjak tahun 2004 ketika ia berusia enam tahun. Saat itu kondisinya belum bisa melakukan apa-apa. Kemudian setelah beberapa tahun menjalankan terapi juga pendidikan yang dilakukan di Wisma, sudah mulai terlihat perkembangannya.

Foto:berbuatbaik.id

Dani sudah bisa memahami berbagai instruksi yang diberikan. Dia juga sudah mulai bisa berbicara kepada teman-temannya dan perawat Wisma Tuna Ganda.

Yunas dan Dani menjalani serangkaian kegiatan seperti belajar bersama di kelas dan juga terapi. Kelas yang mereka jalani pun sama halnya dengan kelas-kelas pada umumnya yang dilakukan seminggu lima kali dari hari Senin hingga Jumat. Semua ini dilakukan guna untuk kebaikan serta perkembangan mereka.

Anak-anak yang tinggal di Wisma ini tentunya membutuhkan kebutuhan pokok untuk menunjang kehidupan mereka sehari-hari. Mereka juga membutuhkan barang-barang yang dapat membantu perkembangan mereka. Setiap anak di Wisma, memiliki suatu barang yang secara khusus dapat membantu motorik mereka dan menjadi salah satu barang kesukaannya, seperti Yunas dengan puzzle-nya.

Selain Yunas dan Dani, masih banyak lagi yang seperti mereka dan membutuhkan bantuan sahabat baik untuk terus semangat dalam menjalani hidup.

Ayo bersama-sama kita bantu mereka dengan mulai berdonasi dan turut ikut serta dalam program kampanye #Dimulai10k sebagai tonggak kebangkitan bangsa melalui hal sederhana untuk membantu saudara sebangsa. 

Semangati Icha dan Cerebral Palsy Lainnya untuk Tegar Hidup Mandiri

Cobaan besar bagi para orang tua ketika mengetahui sang buah hati didiagnosis Cerebral Palsy. Ini yang juga dirasakan Yoyok dan Tuti, ibu dari Aisyah Cahyu Cintya atau Icha. Saat Icha lahir, ia tidak menangis dan kulit tubuhnya berwarna kuning yang membuat suster langsung menempatkannya di dalam inkubator.

Perkembangan yang dialami sangat berbeda dengan anak lainnya, mulai mata Icha terlihat juling, tidak bisa tengkurap, badan terlihat lemas dan panas, kejang sehingga sering dibawa ke rumah sakit hingga akhirnya dinyatakan cerebral palsy.

Kendati pengetahuan mengenai Cerebral Palsy masih terbatas, orang tua Icha terus berusaha membuat kondisi Icha lebih baik dengan memberikan pengobatan medis hingga alternatif. Berbagai terapi pun ditempuh Icha mulai terapi fisik hingga wicara.

Foto:berbuatbaik.id

Dalam kurun waktu tersebut, Icha mengalami berbagai hal yang membuatnya sempat berputus asa. Situasi ekonomi keluarga yang menghimpit dan persepsi negatif dari orang-orang membuatnya sedih. Hingga di satu waktu, dia mencoba untuk mandiri.

“Ini gelar dari tuhan mau tidak mau aku harus menerimanya dan aku bersyukur kepada tuhan” kata Icha

Icha mulai belajar membantu ibunya memasak, mencuci pakaian, dan yang terpenting Icha mulai menabung untuk menjalani terapi lanjutan. Hingga salah satu dokter menyarankan Icha untuk menjalani operasi yang hasilnya Icha bisa berjalan perlahan-lahan.

Walaupun mengalami kemajuan fisik yang signifikan, terkadang Icha merasa down karena diketahui Cerebral Palsy tidak bisa sembuh. Beruntung, Dalam bukunya “Say Hello to My World”, Icha menemukan penyemangat untuk dirinya dari grup di media sosial yang anggotanya merupakan penyandang Cerebral Palsy. Dari situ, dia mendapatkan suntikan semangat dan saling mendukung satu sama lain.

Foto:berbuatbaik.id

Dari interaksi ini juga lah, Icha menegaskan diri kalau penyandang celebral palsy bisa mandiri. Icha pun mulai membentuk komunitas celebral palsy yang dia beri nama Jendela Cerebral Palsy yang fokus mengedukasi masyarakat untuk mempunyai pandangan positif tentang Cerebral Palsy sekaligus membantu para penyandang untuk bisa hidup mandiri.

Bantu Ibu-ibu Duafa Bisa Rekreasi Lepaskan Penat

Bagi sebagian masyarakat, rekreasi wisata di Ancol merupakan hal yang biasa dilakukan. Namun tidak dengan banyak ibu-ibu duafa yang tinggal di sekitaran Masjid Darussalam, Kota Wisata, Cibubur, Gunung Putri, Kabupaten Bogor, Jabar. Rekreasi bagi mereka seyogyanya merupakan hal mewah yang jarang mereka dapatkan di tengah himpitan ekonomi.

Oleh karena itu, divisi muslimah Masjid Darussalam yang diketuai Herlina menggagas acara rekreasi untuk para ibu ini. Herlina menilai hal ini penting karena bisa menghibur sekaligus memberdayakan ibu-ibu tersebut.

"Rencananya tanggal 20 November akan ada 18 bis dengan jumah duafa binaan yang ikut 561 orang. Sebenarnya intinya itu menghibur duafa supaya mereka lebih ceria kerena 2 tahun pandemi mereka gak bisa ke mana-mana karena juga tidak ada biaya," pungkas Herlina kepada tim berbuatbaik.id di kantor sekretariat Masjid Darussalam.

Foto:berbuatbaik.id

Menurut Herlina, sudah lama para ibu-ibu ini mendapatkan binaan dari jemaah Masjid Darussalam. Binaan tersebut berupa pelatihan dan monitoring berbagai jenis usaha kerajinan ataupun kuliner. Sehingga mereka kini sudah bisa mandiri untuk berkreasi dan berjualan sendiri.

Salah satunya Retno (22) yang ikut pelatihan dan berjualan berbagi kreasi tempat tissue, sendal, connector masker hingga tas anyaman. Ibu beranak satu ini mengaku sangat terbantu dengan adanya binaan ini sehingga dirinya bisa membantu ekonomi keluarga.

"Awalnya bunda dari Anissa ke sini kita diajarin semua, trus ada mau ikutan gak bikin buat mengembangkan karya yaudah kita ikutan. Alhamdulillah jadi pendapatan dari sini. Alhamdulillah satu pasang sendal dapat Rp 30 ribu, bisa dapat Rp 50 ribu, bisa dapat Rp 100 ribu juga," tutur dia yang bersuamikan buruh bangunan.

Foto:berbuatbaik.id

Retno pun mengaku senang dengan kesempatan Wisata Ceria yang ditawarkan Masjid Darussalam. Apalagi dia bisa mengajak keluarganya ikut serta dan keluar dari kepenatan sehari-hari.

"Alhamdulillah seneng ke Ancol, bisa ikut, bisa jalan-jalan. Biasanya di rumah saja," lanjutnya lagi.

Kebahagian Retno dan para ibu duafa yang lainnya juga akan semakin lengkap jika sahabat baik ikut serta dalam memberikan kebaikan hatinya melalui Donasi di berbuatbaik.id. Diharapkan dengan dukungan ini, para ibu bisa semakin semangat untuk menjalani hidup ke depannya. Kabar baiknya, semua donasi yang diberikan seluruhnya akan sampai ke penerima 100% tanpa ada potongan.

Kamu yang telah berdonasi akan mendapatkan notifikasi dari tim kami. Selain itu, bisa memantau informasi seputar kampanye sosial yang diikuti, berikut update terkininya. Jika berminat lebih dalam berkontribusi di kampanye sosial, #sahabatbaik bisa mendaftar menjadi relawan. Kamu pun bisa mengikutsertakan komunitas dalam kampanye ini.

Yuk jadi #sahabatbaik dengan #berbuatbaik mulai hari ini, mulai sekarang!

 

Info Terkini

Sahabat Baik Jaga Asa Rumah Tuna Ganda Rawat Anak-anak Berkebutuhan Khusus

Sahabat Baik begitu banyak kesempatan menebar kebaikan di manapun kita berada. Sebelumnya, berbuatbaik.id telah mengajak para pemuda di momen kebangkitan bangsa untuk bersama membuat Indonesia lebih baik dengan memberikan donasi untuk Wisma Tuna Ganda Pasigunung, Cimanggis, Depok.

Donasi tersebut pun mendapat respons positif dari masyarakat. Tak mau berlama-lama, donasi untuk para penyandang tuna ganda ini tersebut sebagian telah tersalurkan. Tim berbuatbaik.id pun berkesempatan menjenguk anak-anak di wisma yang berada di bilangan Depok ini.

Kristanti selalu pengelola Wisma, menyambut kedatangan kami sekaligus membawa kami ke bangsal-bangsal tempat mereka berada. Tim juga menyapa dan berkenalan dengan anak-anak tersebut. Ica salah satunya, yang saat kami datang dia sedikit uring-uringan karena berkeras mau menonton televisi padahal waktunya tidur siang.

Foto:berbuatbaik.id

Walau demikian, Ica yang mengalami lumpuh otak ini pun tak mau melewatkan momen bersama kami. Di sela-sela menengok dirinya, Ica meminta foto bersama. Lucunya, Ica sudah pasang pose terlebih dahulu, seolah mengajari kami bagaimana mendapatkan foto yang bagus. Setelah berfoto, Ica lebih tenang dan menurut kepada perawat untuk segera tidur siang.

Di bangsal yang lain, kami menjumpai Popon. Tidak seperti anak lainnya, Popon sedikit lebih dewasa karena usianya sudah remaja. Kondisi Popon lebih baik namun dia mempunyai keterbelakangan mental walaupun kondisi fisiknya terlihat baik.

Malu-malu, Popon mendekati kami lalu berbisik kepada Kristanti. "Katanya mau foto" ujar Kristanti meminta kami berfoto bersama. Senyum Popon begitu bahagia padahal selepas ini kami baru tahu cerita Popon benar-benar malang.

"Popon itu sebenernaya gak masuk kriteria kami tapi dia punya adik namanya Reyhan yang masih kecil di sini. Bapaknya gantung diri, ibunya sudah meninggal kayak Popon cacatnya, kakakanya meninggal. Reyhan 2 bulan di sini, bapaknya meninggal gantung diri dan Popon gak ada yang ngerawat dia, tadinya dia tinggal di Pancoran Mas, pemulung. Lalu Dinas Sosial yang bekerja menyelidiki Popon dan keluarga, walaupun Popon waktu itu sudah 15 tahun dan gak sesuai kriteria kita yang terima anak di bawah 10 tahun, tapi Popon gak ada yang ngerawat ya sudah kita rawat," cerita Kristanti.

Foto:berbuatbaik.id

Kritanti mengatakan sebenarnya banyak sekali orang tua yang datang ke wisma ini untuk menitipkan anaknya yang tuna ganda. Namun, di lain sisi, saat dititipkan, orang tua tersebut pun menghilang. Banyaknya kasus seperti ini membuat Kristanti pun memilih merawat anak-anak yang merupakan rekomendasi dari Dinas Sosial karena asal usul dan riwayatnya lebih menyakinkan.

Wisma yang dia kelola juga tak asal merawat anak-anak ini. Ada beragam sarana yang diharapkan bisa membuat anak-anak ini mempunyai kehidupan lebih baik.

"Kita di sini ada bidang perawatannya, sarananya. Bidang pendidikan ada kelas, ada tenaga pendidiknya juga. Kita juga punya terapi, juga punya peralatan terapi standar terapi. Di kesehatan, kita ada poliklinik dokter umum, kita ada dokter gigi juga yang stay di sini seminggu 2 kali," tutupnya.

Sahabat Baik, senang rasanya bisa menjadi potongan kebahagiaan untuk anak-anak Tuna Ganda ini. Senyum mereka masih terasa hangat saat dikenang. Sebagai informasi, berbuatbaik.id telah menyalurkan Rp 2 juta untuk bantuan di termin pertama. Donasi untuk anak-anak kurang beruntung lainnya masih dibuka loh. Jangan biarkan mereka sendirian menjalani hidup, yuk gabung menjadi sahabat baik dengan Donasi hanya melalui berbuatbaik.id

Penting diingat, donasi di berbuatbaik.id itu 100% tersalurkan loh. Kamu yang telah berdonasi akan mendapatkan notifikasi dari tim kami. Selain itu, bisa memantau informasi seputar kampanye sosial yang kamu ikuti, berikut update terkininya.

Jika berminat lebih dalam berkontribusi di kampanye sosial, #sahabatbaik bisa mendaftar menjadi relawan. Kamu pun bisa mengikutsertakan komunitas dalam kampanye ini.

Yuk jadi #sahabatbaik dengan #berbuatbaik mulai hari ini, mulai sekarang!

Donatur

Default User
M*********Lestari
1 bulan yang lalu
Donasi Rp 5.000
Default User
D*********iadi
1 bulan yang lalu
Donasi Rp 500.000
Default User
Hamba Allah
1 bulan yang lalu
Donasi Rp 100.000
Default User
Bambang Sutadji
1 bulan yang lalu
Donasi Rp 50.000
Default User
h*********al ambarita
2 bulan yang lalu
Donasi Rp 20.000

Tentang Kami

About Us
berbuatbaik.id ikut andil dalam aktivitas sosial dan kemanusiaan dengan menggalang dana sekaligus memberikan edukasi dan informasi kepada masyarakat.
About Us
berbuatbaik.id dan CTARSA Foundation bertanggung jawab penuh atas penyaluran dana donasi yang diterima.
About Us
Donasi yang diterima akan disalurkan 100% kepada yang membutuhkan tanpa dikenai potongan biaya apapun
About Us
Kamu bisa bergabung dengan komunitas Berbuat Baik menjadi relawan hingga mengajukan penggalangan dana ke berbuatbaik.id