Belum genap seminggu tim berbuatbaik.id mengunjungi rumah Fahri yang terletak di Cipadung, Cibiru, Bandung. Fahri dan ibunya, Sani menyambut kami dengan penuh haru.
Dalam kesempatan tersebut, Sani membawa kabar tak begitu bagus karena Fahri harus kembali menjalani kemoterapi dan mengonsumsi obat serta vitamin D untuk mengembalikan kekuatan tulangnya.
“Kita kan harusnya berhenti, kemaren teh harusnya udah selesai tapi dari hasil itu ternyata untuk kemo lagi. Dari hasil itunya, tadinya mau pasang alat juga biar ngga terlalu bengkok cuman pas hasil DMB-nya jelek juga. Ngga mumpuni, kayaknya masih rapuh di bawah rata-rata juga. Jadi kalo kita paksain pasang alat takutnya patah. Iya jadi paling dikuatin dulu, minumin obat gini, kemo, vitamin D nya masih terus lanjut.” tutur sang Ibu siang itu kepada tim berbuatbaik.id.
Foto:berbuatbaik.id
|
Sani juga sempat menunjukan hasil rontgen terakhir Fahri. Kondisi tulang belakangnya bengkok hingga masuk ke bagian tulang ketiak. Fahri pun kini tak bisa berbuat banyak lantaran salah pergerakan sedikit bisa saja kondisi tulangnya akan semakin memburuk.
Mengetahui kondisi pengobatan Fahri tersebut, Sani tak lantas putus asa. Dia dengan bijak memanfaatkan donasi dari Sahabat Baik dengan membuka warung yang letaknya tak jauh dari rumahnya. Dibantu oleh anak angkatnya, Sani menjual aneka jajanan anak SD, mulai dari kentang goreng hingga tom yum yang Sani masak sendiri. Penghasilan yang didapatkan memang tak banyak tetapi cukup untuk digunakan melanjutkan hidup. Dari usaha ini, dia bisa mendapatkan penghasilan Rp 100 ribu bersih per hari dan dirinya mengaku senang karena dagangannya selalu laris.
Perjuangan Fahri untuk terus menghafal Qur’an juga masih berlanjut. Meski kondisinya membatasi pergerakannya, ustaz yang mengajar Fahri memberikan keringanan untuknya. Fahri diperbolehkan menghapal dari rumah dan menyetorkan hapalannya melalui video call. Sani pun berinisiatif membelikan ponsel baru untuk menunjang kegiatan sang anak.
Foto:berbuatbaik.id
|
“Kata ustaznya udah aja lewat online aja. Jadi dia kalau udah mau setor hafalan lewat HP. Kemarenan lagi ga mau ga mau ngapal. Ustaznya ke sini, pas lagi kemo juga Aa Gym dari itu sempet ngirim voice note buat nyemangatin. Tadinya udah gak mau, udah gak mau pesantren lagi gak mau ngapal lagi.” cerita Sani.
Ucapan syukur dan terima kasih turut Sani sampaikan kepada Sahabat Baik atas bantuan berupa donasi yang telah disalurkan. Sani merasa bahwa ada harapan baru untuknya agar tetap semangat merawat Fahri demi kesembuhannya.
"Terima kasih banyak buat berbuatbaik. Apa ya buat Ibu mah, berasa numbuhin harapan baru. Apa namanya, berasa ada jalan lagi, dikasih jalan lagi," ujar Sani terharu.
Foto:berbuatbaik.id
|
Kisah Fahri dan sang Ibu tak akan berhenti. Keduanya tak akan berpasrah pada takdir. Sani dan ketelatenannya merawat serta menghidupi sang anak menjadi bukti bahwa tak ada Ibu yang akan berhenti mengasihi anaknya. Adapun total donasi yang telah diberikan sebanyak Rp 25.905.000 yang telah dimanfaatkan untuk membuka usaha dan membantu biaya obat tak ditanggung BPJS Kesehatan serta akomodasi selama kontrol ke rumah sakit.
Sahabat Baik berkat uluran tanganmu, kamu berhasil membantu Fahri dan sang Ibu untuk bangkit. Semangat hidup di mata keduanya semakin terpancar.
Mari bantu teman-teman lainnya yang membutuhkan uluran tanganmu dengan mengunjungi website berbuatbaik.id. Ada berbagai kategori donasi yang bisa kamu ikuti dan bantu. Ayo ambil langkah memberi perubahan penuh makna untuk sesama dengan mulai berdonasi di berbuatbaik.id. Donasi 100% tersalurkan.