Kembali

Info Terkini

Berderai Air Mata, Ibu Omin Ungkapkan Terima Kasih Kepada Sahabat Baik

Senin, 09 Oktober 2023

Masih ingat dengan Ibu Omin? Perempuan tangguh yang rela membanting tulang demi menghidupi keluarganya. Belum lama ini, tim berbuatbaik.id menyambangi kediaman Ibu Omin di Desa Cikaranggeusan, Kecamatan Jampang Kulon, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat.

Terakhir kali ketika tim berbuatbaik.id datang ke sana, Ibu Omin masih tinggal di rumah dengan dinding anyaman bambu. Terkadang atap rumahnya pun bocor. Namun dengan bantuan donasi dari Sahabat Baik, Ibu Omin bisa merenovasi rumahnya. Kini rumahnya berdiri dengan dua lantai. Ibu Omin juga membeli seperangkat sofa dan televisi baru.

Foto:berbuatbaik.id

Ibu Omin juga memanfaatkan uang donasi dengan mencoba peruntungan rezeki yang lain. Ibu Omin kini menjual baju dan opak. Biasanya setiap dua sampai tiga hari sekali ia akan keliling kampung menjajakan dagangannya kepada para tetangga. Terkadang Ibu Omin turut memanen tanaman genjer untuk dijual ke pasar. Ibu Omin mencoba banyak hal untuk mencari rezeki. Hatinya pun senang karena kini ada banyak pintu yang bisa jadi peruntungannya.

“Nambah jualan baju sama ini opak. Tapi kadang-kadang kalo misalnya mak lagi gak sIbuk, suka nyari ikan kecil gitu. Ada yang biasa mak kerjain gitu. Misalkan ada waktu dua tiga hari lagi sempet, jalan gitu (jualan baju). Buat besok jualan kadang-kadang ngambil tanaman kaya genjer gitu ya neng ya.” ungkap Ibu Omin.

Ibu Omin memanfaatkan uang donasi dengan semaksimal mungkin demi keberlanjutan sekolah putri bungsunya. Ibu Omin berupaya agar kebutuhan sekolah sang anak terpenuhi, mulai dari uang jajan harian hingga keperluan membeli buku pelajaran.

Siang itu Ibu Omin dengan derai air mata berbagi kisah tentang putri bungsunya yang sempat diberikan buku milik sang guru. Sang anak pun tak serta merta hanya berserah dengan takdir hidupnya. Ia tumbuh menjadi putri yang manis dan pintar. Ibu Omin dengan bangga membagikan kisah putrinya menerima penghargaan karena nilai ujian yang didapatkan tinggi.

Foto:berbuatbaik.id

“Kelas empat iya. Kan waktu itu si Neng Mila waktu kesini waktu Ibu pasak-pasak di dalam, di dapur itu ya, Ibu sempet nangis. Nangisnya kenapa, dia gapunya buku. Katanya minta sama bu guru dikasih sama bu guru. Ibu tuh saking sedihnya itu ya neng itu. Ibu mah Alhamdulillah anak cucu semuanya pada naik panggung,” cerita Ibu Omin.

Tak hanya cerita tentang anak bungsunya, kepada tim berbuatbaik.id Ibu Omin turut membagikan kisah sang suami yang masih belum membaik kabarnya. Abah, begitu biasanya beliau dipanggil, menderita kelainan pada saluran kencingnya. Akibatnya Abah kesulitan buang air kecil hingga menyebabkan dirinya kesulitan berjalan. Abah sendiri pernah melakukan pengobatan rutin ke rumah sakit menggunakan BPJS Kesehatan namun karena besarnya biaya transportasi dan lain-lain, Abah memutuskan berhenti. Kini ia hanya bergantung pada ramuan herbal yang biasanya Ibu Omin masak sendiri.

“Bapaknya ngga mau katanya. Kalo misalkan bapaknya dirawat disono terus nungguin disono kan harus pake uang, rokok, ada jajan-jajan kaya gitu buat yang nungguin. Makanya ibu sebisa-bisa gitu ya, Ibu beli obat-obat aja yang kaya gitu. Kata orang katanya pake ini rebusan ini, misalkan gitu ya. ibu langsung dijalanin, ibu bikin sendiri.”

Beribu-ribu terima kasih Ibu Omin haturkan kepada Sahabat Baik yang telah membantunya dengan donasi yang disalurkan lewat berbuatbaik.id. Berkat donasi yang terkumpul sebesar Rp 48.896.000, Ibu Omin memanfaatkannya untuk merenovasi rumah, membuka pintu penghasilan baru dengan berjualan, dan fokus membiayai sekolah putri bungsunya. Sahabat Baik berkat uluran tanganmu, kamu berhasil membantu Ibu Omin menumbuhkan semangat dan harapan baru untuk melanjutkan hidup.

Mari bantu orang-orang seperti Ibu Omin yang membutuhkan uluran tanganmu dengan mengunjungi website berbuatbaik.id. Ada berbagai kategori donasi yang bisa kamu ikuti dan bantu. Ayo ambil langkah memberi perubahan penuh makna untuk sesama dengan mulai berdonasi di berbuatbaik.id. Donasi 100% tersalurkan.