Kembali
Lemah Tak Berdaya Hidup Anak Tukang Becak Alami Mikrosefalus

Lemah Tak Berdaya Hidup Anak Tukang Becak Alami Mikrosefalus

Perlu perjuangan berkali-kali lipat bagi Zahriya dan Riyanti sebagai orangtua dalam membesarkan anak semata wayang mereka, Apriliana. Anak berusia 8 tahun ini adalah penderita Microsepalus yang membuat kondisi kepalanya lebih kecil dari anak seusianya.
Perkembangan otak Apriliana tidak normal sehingga sehari-hari dia hanya bisa terbaring kaku sambil menatap kosong ke langit-langit kontrakan yang menjadi saksi bisu beratnya kehidupan keluarga kecil ini.

Jangankan untuk duduk atau merangkak, untuk sekadar buang air besar pun April harus dibantu dengan obat pencahar berbentuk tabung yang dimasukkan melalui anus karena tulang panggulnya yang tak lagi terhubung dengan baik.

Foto:berbuatbaik.id

“Dulu kami pernah ikut terapi 3x seminggu selama 2 tahun, tapi kemudian tidak ada perubahan. Kata dokter memang April tengkoraknya kecil jadi sarafnya susah berkembang. Putus asa dan sudah kehabisan dana untuk pulang pergi (ke dokter), Jadi kami putuskan berhenti untuk ikut terapi dan memaksimalkan perawatan di rumah saja,” ungkap Zahriya kepada tim berbuatbaik.id dan relawan Teras Inklusi. 

Zahriya yang hanya lulusan SD pun harus banting tulang berjuang untuk menghidupi keluarganya dengan bekerja sebagai tukang becak dan juga menjajakan kue basah kepada para pelanggannya. Sementara, sang ibu merawat April di rumah sambil membuka jualan makanan kecil untuk menambah pemasukan.

Dari usaha ini, pasutri tersebut bisa meraup sekitar Rp 30 ribu dalam sehari. Nominal yang sangat kecil, mengingat kebutuhan sehari-hari ditambah dengan keperluan pengobatan April.

Foto:berbuatbaik.id

Setiap dua minggu sekali, April dijadwalkan untuk berkonsultasi dengan dokter di RS Bhayangkara. Demi menghemat biaya transportasi, keluarga April selalu berangkat konsultasi dua minggu sekali dengan menggunakan becak dari rumah ke RS Bhayangkara yang berjarak kurang lebih 12 kilometer

“Karena bapaknya punya becak biasanya kami pakai becak dari rumah sini sampai banjar ke rumah nini (nenek) nya istirahat sebentar, baru habis dari situ pakai baru habis itu lanjut lagi naik becak sampai rumah sakit.” ucap Zahriya.

Dengan berbagai keterbatasan, keluarga ini selalu panjang sabar dan luas kepasrahan. Kendati demikian, alangkah bahagia mereka jika ada bantuan yang datang kepadanya.

Foto:berbuatbaik.id

Kamu bisa menjadi tangan-tangan penolong itu dengan cara mulai peduli dan memberi Donasi kepada April. Semua donasi yang diberikan akan sampai ke penerima 100% tanpa ada potongan. Selain itu, bisa memantau informasi seputar kampanye sosial yang kamu ikuti, berikut update terkininya.

Jika kamu berminat lebih dalam berkontribusi di kampanye sosial, #sahabatbaik bisa mendaftar menjadi relawan. Kamu pun bisa mengikutsertakan komunitas dalam kampanye ini.
Yuk jadi #sahabatbaik dengan #berbuatbaik mulai hari ini, mulai sekarang juga.

Donasi Sekarang