Kembali
Menabur Kebaikan untuk Lansia yang Dilupakan Keluarga

Menabur Kebaikan untuk Lansia yang Dilupakan Keluarga

Rp 2.391.000
7.97% Complete
Terkumpul dari Rp 30.000.000,-
Donasi Sekarang
Donasi Sekarang

Ada panti lansia yang jauh dari keramaian di Tigaraksa, Kabupaten Tangerang. Panti yang bernama Berdikari ini tidak lah besar dan dihuni oleh 39 lansia dan para belasan pengasuhnya.

Tim berbuatbaik.id berkesempatan mengunjungi mereka yang banyak dilupakan keluarga di saat umurnya semakin senja.

Salah satu yang ditemui adalah Maswanih (82) duduk di kursi roda dan tengah bersama beberapa teman lansianya. Dengan genggaman tangan yang lemah, Maswanih menceritakan alasan dirinya berakhir di panti ini.

Foto:berbuatbaik

"Saya dibuang di jalanan. Saya nggak tahu. Yang tahu, orang lain. Jadi yang dengar, tetangga teleponin Pak RT. Terus dibawa kemari. Bini Pak RT baik," jelas oma Maswanih lirih sembari menangis.

Meski telah diperlakukan buruk nyatanya Oma masih merindukan keluarganya, utamanya keponakan yang dia selalu tunggu kedatangannya.

"Pengen lihat ponakan. Kangen ponakan. Anak gak ada. Sendiri. (Saya) diambil sama ponakan," sambungnya menahan rindu.

Yanti, pengurus panti lansia ini, mengatakan kisah sedih Oma Maswanih bukan cuma satu, banyak keluarga yang menitipkan kakek nenek ini namun jarang ditengok. Alasan menitipkan pun beragam dari keluarga yang tak mampu mengurus hingga tak ada waktu.

"Aduh surganya kita tuh ada di nereka. Masya Allah. Ya Allah, anak nih tahu gak sih surganya ada di sini? Kalaupun ditaruh di sini harusnya ya sering-sering lah ditengok. Oke misalnya memang mereka tidak bisa karena sibuk. Gak apa-apa. Kita yang urusin tapi tolong perhatiin," ucap Yanti.

Foto:berbuatbaik

Apalagi panti ini tidak mematok angka yang besar untuk jasa penitipan lansia tersebut. Oleh karena itu, jikalau ada lansia yang sakit diharapkan keluarga turut menjaga dan juga memberikan dana cukup untuk pengobatan.

Sebab, menurut Yanti masih banyak keluarga yang abai dan lepas tanggung jawab padahal pasien lansia ini punya jaminan yang cukup untuk membayar biaya rumah sakit.

Lain halnya lagi ada juga pasien lansia yang dititipkan Dinas Sosial setempat tanpa keluarga dan tanda pengenal. Pasien lansia ini pun kebanyakan sudah alami dimensia atau pikun bahkan di antaranya juga alami penyakit mental hingga kelumpuhan.

"Latar belakang kan 60% itu pasien yang ada keluarga. 40% itu pasien yang tidak ada keluarga. Jadi dia pasiennya dinas sosial. Sebenarnya dia ada dari Jawa, ada dari Sumatera. Ada dari Sumatera Barat, Sumatera Utara. Ada yang dari Makassar," jelas Yanti yang bekerja di panti yang sudah berumur 13 tahun ini.

Foto:berbuatbaik

Suka duka mengurus lansia telah Yanti dan para belasan relawan ini lalui. Mengurus lansia baginya adalah jalan pahala dan juga tentang belajar keikhlasan.

"Tantangannya banyak ya. Kalau kita tuh gak ada sabar sama ikhlas mungkin kita udah kabur," katanya sembari tersenyum.

Betapa tidak hampir setiap hari ada saja kelakuan para lansia yang membuat seluruh staf kerepotan. Contohnya, ada lansia yang nekat melompati pagar dan hilang. Para staf pun kewalahan mencari sampai akhirnya ditemukan di kebun warga.

Lainnya lagi, mereka yang sudah dimensia biasanya kerap kali mengamuk dengan kotoran yang sudah berceceran di mana mana.

"Mereka tidak membahayakan Tapi kadang-kadang memang tantrum. Makanya kita harus paham mood atau tidaknya pasien itu. Perlu obat tidur kalau enggak itu tidak teriak. Kayak bayi lagi.
Kalau nggak dikasih biskuit itu ngamuk. Jadi kita kasih ambil hati dulu ya. Nah itulah kondisinya," cerita Yanti yang juga mantan perawat ini.

Tantangan tak berhenti di situ, kemampuan finansial pun pasang surut guna memenuhi kebutuhan para lansia. Dari obat, makanan hingga popok sekali pakai. Bahkan panti ini pernah mengalami krisis hingga sama sekali tidak mampu membeli beras.

Foto:berbuatbaik

Yanti berharap banyak donatur yang singgah dan membantu panti ini. Utamanya donasi untuk kebutuhan sehari-hari dan pembagunan bilik untuk lansia yang sakit.

#sahabatbaik kamu bisa memberikan kasih sayang kepada para lansia ini melalui bantuanmu melalui berbuatbaik.id.

Tegarkan mereka dan buat oma dan opa ini yakin mereka tidak melalui masa tuanya sendirian. Yuk mari Donasi di berbuatbaik.id yang 100% tersalurkan.

Donatur

Default User
Setianingsih binti Basirun Sumitro
2 jam yang lalu
Donasi Rp 100.000
Default User
Hamba Allah
6 jam yang lalu
Donasi Rp 100.000
Default User
Hamba Allah
7 jam yang lalu
Donasi Rp 1.000.000
Default User
Hamba Allah
8 jam yang lalu
Donasi Rp 3.000
Default User
Hamba Allah
8 jam yang lalu
Donasi Rp 50.000

Tentang Kami

About Us
berbuatbaik.id ikut andil dalam aktivitas sosial dan kemanusiaan dengan menggalang dana sekaligus memberikan edukasi dan informasi kepada masyarakat.
About Us
berbuatbaik.id dan CTARSA Foundation bertanggung jawab penuh atas penyaluran dana donasi yang diterima.
About Us
Donasi yang diterima akan disalurkan 100% kepada yang membutuhkan tanpa dikenai potongan biaya apapun
About Us
Kamu bisa bergabung dengan komunitas Berbuat Baik menjadi relawan hingga mengajukan penggalangan dana ke berbuatbaik.id