Kembali
Dirundung Mirip Alien, Anak Tukang Ojek Ingin Hidup dengan Rasa Aman

Dirundung Mirip Alien, Anak Tukang Ojek Ingin Hidup dengan Rasa Aman

Rp 3.878.000
12.926666666667% Complete
Terkumpul dari Rp 30.000.000,-
Donasi Sekarang
Donasi Sekarang

Ilyas, bocah umur 8 tahun, terlihat berbeda secara fisik. Tidak seperti anak-anak lainnya, anak tukang ojek ini mengalami tumor getah bening yang membuat rupa wajahnya tak simetris bahkan menghitam. Meskipun divonis penyakit keras itu sejak balita, Ilyas tetap ceria bermain bersama teman-temannya.

Ilyas awalnya didiagnosis glaukoma dengan tekanan bola mata tinggi hingga 31, yang berisiko menyebabkan kebutaan. Ia dirujuk ke RSCM, namun operasi belum bisa dilakukan karena usianya masih kecil. Selama tiga tahun ia menjalani rawat jalan dan konsumsi obat.

Kemudian, dokter baru menemukan adanya tumor di kelenjar getah bening. Syukurlah, setelah terapi medis dan herbal selama kurang lebih 7 tahun lamanya, dokter menyatakan tumor di wajah sebelah kanan dinyatakan mati.

Foto:berbuatbaik

Namun, tetap saja dampak dari tumor ini membuat kulit menutupi mata kanan Ilyas sehingga dokter menyarankan operasi berulang di RSCM untuk membuka kembali akses penglihatan. Selain itu, dokter menyarankan untuk rekonstruksi wajah Ilyas agar wajahnya tampak lebih normal.

“Dulu sempet di saranin buat operasi tapi saya sama suami takut karena anak pertama satu-satunya, belum siap gitu” ujar Bu Wastini, ibu Ilyas

Saat ini, Ilyas hanya bisa melihat dengan mata kiri. Ia tetap berusaha hidup normal, meski sempat berhenti sekolah karena keterbatasan fisik dan stigma negatif dari lingkungannya. Sang ibu, Wastini, pernah mendengar komentar menyakitkan dari orang tua teman Ilyas yang menyebut anaknya seperti “alien”.

“Iya anak ini pernah sekolah dulu di sekolah umum terus di tanya-tanya sama temen sekolahnya saya bilang aja lagi sakit tapi ada satu orang tua yang bilang anak saya kaya alien” dengan ucapnya dengan suara bergetar.

Padahal secara akademis, Ilyas termasuk anak yang berprestasi dengan nilai bagus hingga kompetisi ajang best costume dalam kegiatan di tempat tinggalnya.

Foto:berbuatbaik

Kendala terbesar keluarga adalah biaya. Ayah Ilyas hanya berpenghasilan sekitar Rp100 ribu per hari sebagai pengemudi ojek. BPJS Kesehatan memang membantu sebagian, namun tidak semua tindakan medis tersebut ditanggung. Ditambah lagi, Ilyas harus menjalani pola makan ketat untuk menjaga kesehatannya. Sehingga bahan pangan yang dikonsumsinya terbatas dan harganya pun mahal.

Di tengah perjuangan yang tidak mudah Bu Wastini, hanya menyimpan satu harapan sederhana untuk buah hatinya.

“Saya hanya ingin anak saya dapat bersekolah di sekolah umum dan tidak dikatai anak alien lagi,” ucapnya penuh harap.

Kalimat itu mencerminkan betapa besar kerinduan seorang ibu untuk melihat anaknya tumbuh, belajar, dan diterima tanpa diskriminasi.

#sahabatbaik Mari bersama wujudkan harapan kecil Ilyas untuk bisa melihat dengan kedua matanya, kembali bersekolah di sekolah umum, dan bermain tanpa rasa takut. Donasi sekarang melalui berbuatbaik.id dan jadilah bagian dari perjalanan kesembuhan Ilyas. Donasi di berbuatbaik.id , 100% tersalurkan.

Donatur

Default User
JozJay
9 menit yang lalu
Donasi Rp 500.000
Default User
D********* T
57 menit yang lalu
Donasi Rp 20.000
Default User
Hamba Allah
3 jam yang lalu
Donasi Rp 100.000
Default User
H*********
7 jam yang lalu
Donasi Rp 100.000
Default User
Hamba Allah
7 jam yang lalu
Donasi Rp 100.000

Tentang Kami

About Us
berbuatbaik.id ikut andil dalam aktivitas sosial dan kemanusiaan dengan menggalang dana sekaligus memberikan edukasi dan informasi kepada masyarakat.
About Us
berbuatbaik.id dan CTARSA Foundation bertanggung jawab penuh atas penyaluran dana donasi yang diterima.
About Us
Donasi yang diterima akan disalurkan 100% kepada yang membutuhkan tanpa dikenai potongan biaya apapun
About Us
Kamu bisa bergabung dengan komunitas Berbuat Baik menjadi relawan hingga mengajukan penggalangan dana ke berbuatbaik.id