Kembali
Khalisa Balita Sumbing Ingin Tersenyum Lebih Indah Seperti Anak Lainnya

Khalisa Balita Sumbing Ingin Tersenyum Lebih Indah Seperti Anak Lainnya

Rp 295.000
0.98333333333333% Complete
Terkumpul dari Rp 30.000.000,-
Donasi Sekarang
Donasi Sekarang

Di sudut sunyi Desa Randualas, Kecamatan Kare, Madiun, sepasang buruh hidup dalam harapan yang belum kesampaian. Anak mereka, Khalisa Aiza Naadhira, balita mungil berusia 18 bulan, terlahir dengan kondisi bibir sumbing.

Untuk bisa tumbuh dan berbicara normal seperti anak-anak lain, Khalisa harus menjalani empat tahap operasi bedah plastik. Namun, keterbatasan ekonomi membuat kedua orang tuanya hanya bisa menahan haru, berharap uluran tangan dari mereka yang peduli.

"Kata dokter harus operasi empat kali agar bisa normal dari cacatnya yang sejak lahir biar sumbing tersebut," ujar Rusmiati, saat ditemui detikJatim, Selasa (22/7/2025).

Foto:berbuatbaik.id

Rusmiati mengatakan, operasi pertama di bagian bibir (labio) telah dijalani. Namun masih ada tiga tahapan lagi yang harus dilalui, yakni operasi langit-langit mulut, operasi hidung, dan operasi gusi.

"Kemarin saat sudah menjalani 1 operasi labio atau bibir. Karena masih harus menjalani tiga tahap lagi operasi. Kami merasa kesulitan memenuhi kebutuhan anak kami. Sudilah kiranya para donatur yang dermawan membantu doa dan donasi demi kesembuhan putri kami," katanya lirih.

Ia menjelaskan, biaya operasi yang diperlukan sekitar Rp 20 juta, dan saran dari dokter, prosedur tersebut harus dilakukan sebelum Khalisa genap berusia dua tahun untuk mencegah gangguan suara.

"Sebelum dua tahun harus operasi agar suara tidak sengau, saran dokter anak dan bedah pada kami," jelasnya.

"Operasi langit-langit atau vioeteraphi, operasi hidung dan operasi gusi. Tapi kalau gusi nunggu usia 8 tahun," tambah Rusmiati.

Foto:berbuatbaik.id

Tak hanya untuk tindakan operasi, Rusmiati juga mengaku terkendala dalam urusan administrasi saat operasi yang pertama. Saat itu Khalisa telah didaftarkan sebagai peserta BPJS Mandiri, namun menunggak iuran dan denda hingga Rp 600 ribu. Di luar itu, proses penyembuhan juga membutuhkan biaya ekstra yang tak ditanggung oleh BPJS.

"Saat operasi yang pertama dulu ada tunggakan dan denda harus dibayar senilai Rp 650 ribu katanya. Disamping itu nanti pasca operasi juga butuh biaya operasional untuk perawatan di RS," ungkap Rusmiati.

Rusmiati menambahkan bahwa saat ini BPJS Khalisa telah berganti segmen menjadi PBI Kesehatan. Namun demikian, lanjut Rusmiati, bahwa meski sudah ditanggung fasilitas PBI Kesehatan saat operasi masih dibutuhkan biaya operasional.

"Biaya operasional juga lumayan semoga nanti ada rejeki soalnya suami hanya buruh sopir," papar Rusmiati.

Di tengah segala kesulitan itu, Rusmiati tak lelah berharap. Ia hanya ingin satu hal, putrinya bisa tumbuh sehat dan bahagia seperti teman-teman sebayanya.

#sahabatbaik kamu bisa membantu Khalisa tersenyum lebih indah dengan mulai Donasi sekarang juga di berbuatbaik.id. Terasa lebih sempurna karena donasi di berbuatbaik.id, 100% tersalurkan.

Donatur

Default User
Hamba Allah
4 jam yang lalu
Donasi Rp 50.000
Default User
M*********
10 jam yang lalu
Donasi Rp 5.000
Default User
D********* T
19 jam yang lalu
Donasi Rp 20.000
Default User
Hamba Allah
20 jam yang lalu
Donasi Rp 20.000
Default User
Hamba Allah
21 jam yang lalu
Donasi Rp 50.000

Tentang Kami

About Us
berbuatbaik.id ikut andil dalam aktivitas sosial dan kemanusiaan dengan menggalang dana sekaligus memberikan edukasi dan informasi kepada masyarakat.
About Us
berbuatbaik.id dan CTARSA Foundation bertanggung jawab penuh atas penyaluran dana donasi yang diterima.
About Us
Donasi yang diterima akan disalurkan 100% kepada yang membutuhkan tanpa dikenai potongan biaya apapun
About Us
Kamu bisa bergabung dengan komunitas Berbuat Baik menjadi relawan hingga mengajukan penggalangan dana ke berbuatbaik.id