Kembali
Kembar Siam dengan Perut Menyatu, Syafaat dan Hidayah Tetap Tegar Terima Takdir

Kembar Siam dengan Perut Menyatu, Syafaat dan Hidayah Tetap Tegar Terima Takdir

Rp 24.949.800
83.166% Complete
Terkumpul dari Rp 30.000.000,-
Donasi Berakhir
Donasi Berakhir

Mata Ajis (42) memerah menahan kekesalan dan penyesalan saat teringat kembali cemooh yang dilontarkan kepada anak kembar siamnya, Syafaat dan Hidayat (6), karena lahir dalam kondisi fisik berbeda.

Terang-terangan Ajis merasa khawatir akan masa depan sang anak yang rawan terkena perundungan karena kembar siam dengan kondisi perut yang menyatu ini.

"Masih ga tega aja. Pernah si anak kecil bilangnya (ke si kembar) anak setan. Saya pengennya (si kembar) sekolah yang biasa cuma mental saya belum kuat kalau masuk SD biasa. Orang normal aja dibuli apalagi ini," ungkap Ajis kepada tim berbuatbaik.id

Foto:berbuatbaik

Syafaat dan Hidayah memang terlahir dengan kondisi menyatu di bagian perut yang juga berbagi saluran pembuangan, kelamin hingga ginjal.

Ajis dan sang istri, Dini, tidak menyangka anak perempuan yang diprediksi lahir normal malahan lahir berjenis kelamin laki-laki dengan kondisi menyatu. Bahkan awal kelahirannya, kondisi keduanya mempunyai tiga kaki.

"Lahir di bidan trus sebelum lahir di USG itu perempuan satu tapi pas lahir itu kembar siam. Asalnya kakinya 3 karena menganggu dipotong karena ke arah ke kepala, umur 4 tahun pas dipotong," jelas Ajis mengawali cerita yang akhirnya mengubah jalan hidupnya.

Dengan kondisi seperti ini, Ajis pun merelakan pekerjaannya di salah satu perusahaan kargo demi bisa menemani sang buah hati menjalani berbagai kontrol dan perawatan.

"Dulu kerja di perusahaan karena ada ini saya keluar karena harus ada pengawasan terus menerus. Mereka ga bisa ditinggal sama sekali. Dulu yang bisa gendong hanya saya, pernah ada komplikasi jantung bocor waktu lahir. Dulunya mereka dari 100 persen kesempatan hidup itu hanya 25 persen jadi saya di rumah. Sudah habis motor 3 dijual," cerita Ajis sembari menahan kesedihan yang hampir meluap.

Foto:berbuatbaik

Beruntung setelah 6 tahun berjuang, tumbuh kembang si kembar baik. Bahkan Syafaat gemar sekali bermain laptop yang sering dipinjamkan dari dokter hingga kelak bercita-cita menjadi YouTuber.

Keduanya juga suka naik mobil. Bagi Syafaat dan Hidayah, naik mobil sekalipun ambulans, merupakan wisata bagi mereka. Oleh karena itu, keduanya pun bahagia dan antusias saat tim berbuatbaik.id mengajak keduanya keliling dengan mobil dinas.

Sehari-hari, kedua anak ini mandiri walaupun masih menggunakan popok sekali pakai. Syafaat dan Hidayah pun gesit berjalan merangkak meskipun satu telapak kakinya tampak bengkok dan kaki.

"Mobilitas bisa tapi kakinya gak sempurna dari lahir mau dioperasi. Kakinya ga bisa napak
katanya uratnya akibat dari kurang gerak itu," kata Ajis menjelaskan.

Fokus Ajis yang kini berprofesi sebagai tukang las adalah memisahkan keduanya sehingga bisa seperti anak-anak lainnya. Namun nyatanya hal itu harus tertunda saat dokter menyatakan tidak bisa memisahkan anak bungsu tersebut untuk saat ini.

"Tidak bisa dipisahkan karena resiko terlalu tinggi, katanya dokter bedah. Tapi gak menutup kemungkinan bisa (dipisahkan). Kata dokter nunggu perkembangan untuk sementara pake kursi roda," sambungnya.

Ajis pun menyampaikan harapnya agar kelak tidak ada lagi orang-orang yang merundung anak mereka. Bahkan Ajis sekeluarga menunggu datangnya mukjizat kelak si bungsu bisa terpisah dan menjalani hidup seperti anak lainnya.

Ajis mengatakan dalam waktu dekat, rumah sakit akan mengoperasi satu kaki si kembar yang dianggap mengalami kelainan sehingga mampu menopang aktivitas sehari-hari keduanya.

#sahabatbaik, kehidupan Syafaat dan Hidayah tentu lah berat. Namun keceriaan mereka menjadi pertanda betapa tegar keduanya menerima takdir.

Kita bisa kebaikan bagi kehidupan si kembar ini dengan mulai Donasi di berbuatbaik.id yang 100% tersalurkan.

Info Terkini

Harapan Baru bagi Kembar Siam yang 6 Tahun Menyatu, Bisa Mandiri dan Sekolah

Selasa, 09 Desember 2025

Syafaat dan Hidayah adalah kembar siam buah hati Ajis dan Dini berusia 6 tahun yang terus hidup berdampingan. Ajis dan Dini sempat putus harapan menghadapi kondisi keduanya yang pernah divonis hanya punya peluang hidup 25%. Kondisi kembar siam yang berbagi saluran pembuangan dan kelamin menjadi penyebabnya.

Namun, peluang hidup Syafaat dan Hidayah yang berjenis kelamin laki-laki meningkat setelah para Sahabat Baik ikut peduli. Bersama orang tuanya, kembar siam ini bisa kontrol teratur ke Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS) Bandung, Jawa Barat. Proses tumbuh kembang si kembar terpantau da bisa ditangani dokter dengan baik.

"Terima kasih buat para Sahabat Baik yang telah membantu kelancaran kontrol kesehatan kembar siam. Semoga kebaikan dan kepeduliannya dibalas Allah SWT," ujar Dini, ibunda kembar siam yang sehari-hari menjaga dan mengasuh kembar siam mulai bangun hingga kembali tidur tanpa jeda.

Foto:berbuatbaik.id

Mulai dari kontrol dua kali seminggu saat masih kecil, hingga lebih jarang di usia yang makin dewasa, peran Sahabat Baik benar-benar dirasakan Syafaat dan Hidayah. Dengan jumlah donasi Rp 24.949.800, Ajis dan Dini bisa taat sepenuhnya pada saran dokter terkait pemenuhan gizi, vitamin, dan kontrol ke RSHS.

Hasilnya, Syafaat dan Hidayah bisa tumbuh dengan baik meski punya banyak keterbatasan. Bahkan, si kembar bisa pulih dari jantung bocor yang sempat didiagnosis dokter saat kecil. Seiring waktu, si kembar bisa bicara dan belajar baca tulis bersama ibunda tercinta serta sesekali adu argumen layaknya saudara.

Dengan kondisi yang makin baik, Dini berencana melangsungkan sunat pada Syafaat dan Hidayah. Tentunya diawali konsultasi lebih dulu dan direkomendasikan para dokter, untuk menjamin kondisi kesehatan di kembar. Menurut Dini, Syafaat dan Hidayah setuju pada rencana sunat pada keduanya.

"Nanti sunat dulu baru sekolah. Abis ini juga ada operasi untuk memperbaiki posisi kaki. Tadinya digips, lalu kita kontrol seminggu sekali. Tapi ternyata uratnya selalu kembali ke posisi semula, akhirnya harus operasi," kata Dini yang pernah berencana jual gorengan untuk memenuhi kebutuhan keluarga.

Foto:berbuatbaik.id

Sambil menunggu kesempatan sunat, Dini berencana terus menjaga kesehatan si kembar. Salah satunya dengan makanan bergizi seimbang tanpa santan. Syafaat dan Hidayah alergi santan karena bisa mengakibatkan keduanya mencret. Karena itu, Dini mengharamkan makanan dengan santan untuk keduanya.

Menurut Dini, makanan bergizi adalah 'kunci' untuk menjaga kesehatan si kembar. Asupan vitamin tanpa makanan bernutrisi seimbang, tidak memberi dampak maksimal pada kondisi kesehatan Syafaat dan Hidayah. Kandungan protein membantu keduanya tumbuh dengan baik, meski berat badan masih relatif kurus.

Terkait peluang sekolah, Dini mengatakan keduanya harus menuntut ilmu layaknya anak-anak kebanyakan. Syafaat dan Hidayah bisa masuk Sekolah Luar Biasa (SLB) yang tidak menyaratkan usia tertentu. Kemampuan baca, tulis, dan akademis lain membantu buah hatinya tumbuh dengan bekal lebih baik, untuk menatap masa depan lebih cerah.

Peluang Hidup Terpisah untuk Kembar Siam

Menurut Dini, Syafaat dan Hidayah sebetulnya punya peluang menjalani operasi pemisahan menjadi individu berbeda. Keduanya punya organ terpisah, meski organ kelamin dan buang air kecil masih tergabung. Kendati begitu, operasi pemisahan menunggu keduanya tumbuh dewasa untuk ambil keputusan sendiri.

"Keduanya harus gede dulu supaya tahu konsekuensi operasi pemisahan. Nantinya satu pakai organ normal, sedangkan yang lain menggunakan kelamin buatan. Nah, ini yang harus diketahui keduanya sehingga tindak pemisahan harus dilakukan saat dewasa," kata Dini.

Terlepas dari keputusan Syafaat dan Hidayah ketika dewasa, Dini berharap buah hatinya selalu sehat dan tumbuh dengan baik. Dini juga berharap keduanya bisa rutin kontrol sesuai saran dokter dan bisa sekolah seperti anak-anak lain. Dengan kondisi kesehatan dan pendidikan yang baik, Syafaat dan Hidayah bisa mencapai cita-citanya di masa mendatang.

 

Donatur

Default User
Erik
9 bulan yang lalu
Donasi Rp 1.000.000
Default User
K*********
9 bulan yang lalu
Donasi Rp 1.000.000
Default User
MAs DJ
9 bulan yang lalu
Donasi Rp 20.000
Default User
Hamba Allah
9 bulan yang lalu
Donasi Rp 8.100.000
Default User
D********* T
9 bulan yang lalu
Donasi Rp 15.000

Tentang Kami

About Us
berbuatbaik.id ikut andil dalam aktivitas sosial dan kemanusiaan dengan menggalang dana sekaligus memberikan edukasi dan informasi kepada masyarakat.
About Us
berbuatbaik.id dan CTARSA Foundation bertanggung jawab penuh atas penyaluran dana donasi yang diterima.
About Us
Donasi yang diterima akan disalurkan 100% kepada yang membutuhkan tanpa dikenai potongan biaya apapun
About Us
Kamu bisa bergabung dengan komunitas Berbuat Baik menjadi relawan hingga mengajukan penggalangan dana ke berbuatbaik.id