Dear Sahabat Dermawan, kami akan melakukan pemeliharaan sistem pembayaran pada hari Selasa, 10 Desember 2024 pukul 23:00 WIB - 23:20 WIB . Kamu dapat bertransaksi kembali diluar periode tersebut. Terima kasih.  
Kembali
Nasib Malang Anak Tukang Kebun Semakin Kurus Idap Tumor hingga Kanker

Nasib Malang Anak Tukang Kebun Semakin Kurus Idap Tumor hingga Kanker

Rp 26.048.012
86.826706666667% Complete
Terkumpul dari Rp 30.000.000,-
Donasi Berakhir
Donasi Berakhir

Tak ada yang pernah menyangka kecerian Assyafa mendadak sirna saat bocah 10 tahun ini mengalami gatal di area mata pada September 2023 lalu. Dalam hitungan bulan, kehidupan anak yang tinggal di Kampung Garon Tengah, Setialaksana, Cabangbungin, Kabupaten Bekasi, berubah drastis.

Seiring berganti hari, kondisinya memburuk lantaran muncul gumpalan di area sekitar matanya. Gumpalan tersebut kian membesar hingga Udin (48), ayah Assyfa, memutuskan membawa sang putri ke klinik terdekat.

Foto:berbuatbaik

Dokter di klinik itu menganjurkan Udin agar membawa Assyfa ke dokter spesialis mata. Sampai tiba di akhir bulan Oktober, dokter menyatakan Assyfa didiagnosa menderita Massa Cavum Nasi Dextra atau dikenal juga dengan tumor rongga hidung.

“Awal mulanya sih pas pulang sekolah gatel sekitar 2 bulan yang lalu. Arti bulan September 2023 sekitar tanggal 20-an September pulang sekolah gatel, bilangnya pak Ini gatel saya usap-usap saya cuci, terus hilang, pas besok paginya langsung kelihatan bengkak merah, saya bawa ke klinik, terus ada dokter yang nganjurin ke spesialis mata. Diagnosa dokter tumor ganas. Ya semakin parah siang malam nangis, susah ngedieminnya, bingung orang tua, ngerasain sakit, paling bisanya cuma doain dan usap-usap. Saya nggak sanggup lihat dia nangis, saya nggak sanggup, berat banget itu Assyfa” ungkap Udin kepada tim berbuatbaik.id.

Gumpalan di sekitar mata kanannya kian besar hingga melebar ke area hidung. Assyfa pun kesulitan untuk sekedar menelan makanan. Akibatnya, Assyfa terpaksa harus berhenti sekolah apalagi tubuhnya semakin kurus. Kini sebagian besar kegiatannya hanya duduk dan berbaring di rumah.

Foto:berbuatbaik

Sementara itu, melihat kondisi sang anak, Udin menabahkan hati untuk lebih bekerja keras. Ia menjadi kuli bangunan yang hanya bekerja tiap kali ada panggilan. Pun dalam sehari penghasilan terbesarnya sebagai kuli hanya mencapai Rp 100.000 saja.

Jumlah ini sangat tidak cukup untuk menafkahi keluarga kecilnya ditambah dengan biaya pengobatan Assyfa. Oleh karena itu, Udin memutar otak. Memanfaatkan lahan milik orang lain di samping rumahnya, Udin menanam berbagai jenis sayuran. Mulai dari buncis hingga singkong. Terkadang bila hasil panennya hanya sedikit, Udin akan membawa pulang dan menyerahkan ke sang istri agar sayuran-sayuran itu bisa menjadi menu santapan keluarga.

“Saya biasanya kerja bangunan kuli bangunan tiap harinya kalau ada yang nyuruh kalau nggak ada yang nyuruh, kalau digabung mah cuma Rp100.000 sehari. Ya saya di kebun. Buat sayur sayurnya sendiri kalau ada banyak ada lebihnya ya buat dijual,” jelas Udin.

Kabar buruk Kembali dating. Pada tanggal 8 November, setelah melakukan pemeriksaan patologi anatomik, Assyfa dinyatakan juga mengidap kanker kelenjar getah bening. Udin dan istri menguatkan hati. Di tengah cobaan yang menguji putri tercinta, keduanya tetap mengusahakan diri membuat Assyfa agar terus ceria. Namun, tak dipungkiri ada banyak sekali kebutuhan yang bertambah dan belum bisa terpenuhi karena kondisi perekonomiannya.

Foto:berbuatbaik

“Saya butuh untuk berobat, untuk transportasi jarak jauh Bekasi paling utara jauh sekali naik ambulans aja bisa 3 jam. Obat-obatan banyak yang dari BPJS, ada juga yang tidak di-cover,” kata Udin.

Sehari-hari Assyfa dirawat oleh ibu sambungnya, Halimah. Sejak usia 5 tahun setelah sang ayah menikah lagi dengan Halimah, ibu sambungnya dengan penuh kasih sayang merawatnya seperti anak kandung sendiri. Halimah tak kalah merana melihat putri sambungnya harus menderita penyakit tersebut.

“Kalau harapan saya pengen Asyifa sembuh sehat seperti dahulu kayak temen-temen bisa sekolah lagi bisa ngaji lagi bisa main lagi hanya itu harapan saya,” tutur Halimah.

#sahabatbaik, Assyfa yang kini merelakan masa kecilnya berjuang untuk sembuh. Mari bantu Assyfa untuk memenuhi kebutuhan pengobatan yang diperlukannya melalui Donasi di berbuatbaik.id

Berapapun nominal yang kamu donasikan bagi Assyfa akan disalurkan 100% tanpa potongan. Mari tebarkan manfaat dan tuai kebaikan lewat berbagi. Bersama berbuatbaik.id donasi kamu akan tersalurkan sepenuhnya.

Info Terkini

Hari Terakhir Assyfa di Pelukan Sang Ayah

Selasa, 03 September 2024

Pecah tangis Udin mengenang Assyfa, anak perempuan penderita tumor dan kanker, yang kini telah tiada. Sambil menyeka air matanya, Udin berusaha menyusun kata-kata menceritakan kembali saat terakhir anaknya berpulang di pelukan pada 14 Juli 2024 lalu.

Bagi Udin, kehidupannya tak lagi sama dan hatinya remuk melihat Assyfa akhirnya menyerah pada penyakit ganas itu setelah berjuang selama 10 bulan.

"Banyak banget yang diinget. Semangat buat sembuhnya tinggi. Ini yang terbaik buat Assyfa, bayangin 10 bulan di rumah sakit bolak balik, rawat inap, seminggu 3 kali luar biasa. Saya gak bisa bayangin, dia kuat, saya bangga. Dia itu sakit luar biasa tapi bisa bercanda, bisa senyum. Sakitnya itu yang Allah. gak bisa diungkapin," ucap Udin yang masih bercucuran airmata.

Foto:berbuatbaik

Udin tak menyangka bahwa demam Assyfa selepas kemo di RSCM menjadi sebab kesehatannya terus menurun. Bahkan Assyfa sudah tak mau lagi makan kala itu dan hanya meminum susu.

Assyfa pun menolak untuk ditinggal sang ayah di saat-saat terakhirnya, meski hanya untuk salat di masjid. "Kedekatan sama saya luar biasa. Dia itu suka ngaji, salawatan sendiri," ungkapnya kembali terkenang.

Keluarga pun memutuskan untuk memakamkan Assyfa di dekat rumah keluarga bersama dengan pusara uwak dan keluarga lainnya.

Udin bercerita selama ini donasi dari Sahabat Baik sudah benar-benar dimanfaatkan untuk menjemput kesembuhan walaupun takdir berkata lain. Total donasi yang telah diberikan sebesar Rp 26.048.012.

Foto:berbuatbaik

"Donasi untuk banyak banget buat ambulans, bisa Rp 600 ribu bolak balik, rawat inap, susu juga," terangnya.

Bahkan keluarga sudah menggelar aqiqah untuk Assyifa dan disusul dengan rencana kurban nanti.

Ketegaran dan perjuangan Assyfa tak lepas dari bantuan #sahabatbaik. Terima kasih atas kemurahan hati yang kalian sampaikan melalui Donasi di berbuatbaik.id. Mari bersama doakan Assyfa mendapat tempat terbaik di sisi-Nya dan keluarga diberikan kekuatan.

Donatur

Default User
M*********
6 bulan yang lalu
Donasi Rp 5.000
Default User
I*********udi
6 bulan yang lalu
Donasi Rp 2.000
Default User
I*********udi
7 bulan yang lalu
Donasi Rp 2.000
Default User
I*********yati
7 bulan yang lalu
Donasi Rp 10.000
Default User
S*********i
8 bulan yang lalu
Donasi Rp 10.000

Tentang Kami

About Us
berbuatbaik.id ikut andil dalam aktivitas sosial dan kemanusiaan dengan menggalang dana sekaligus memberikan edukasi dan informasi kepada masyarakat.
About Us
berbuatbaik.id dan CTARSA Foundation bertanggung jawab penuh atas penyaluran dana donasi yang diterima.
About Us
Donasi yang diterima akan disalurkan 100% kepada yang membutuhkan tanpa dikenai potongan biaya apapun
About Us
Kamu bisa bergabung dengan komunitas Berbuat Baik menjadi relawan hingga mengajukan penggalangan dana ke berbuatbaik.id