Kembali
Kakek Tuna Netra Pemecah Batu Hidupi Banyak Anak Asuh Yatim Piatu

Kakek Tuna Netra Pemecah Batu Hidupi Banyak Anak Asuh Yatim Piatu

Rp 9.700.527
32.33509% Complete
Terkumpul dari Rp 30.000.000,-
Donasi Sekarang
Donasi Sekarang

1...2...3... Kakek Sarono (65) menghitung pelan langkah-langkah kakinya setiap kali berangkat menuju tempatnya bekerja. Menempuh jarak sejauh 800 meter dengan kondisi mata yang buta membuat Kakek Sarono harus mengambil langkah hati-hati. Tongkat yang digenggamnya juga menjadi penunjuk jalan sehari-hari. Dekat dari kediamannya di RT 003 RW 009 Cipinang Besar Selatan, Jatinegara, Jakarta Timur, Kakek Sarono bekerja sebagai pemecah batu material.

Berbekal tongkat kayu, martil dan jerigen berisi lima liter air yang dibawanya. Kakek Sarono menuangkan air lalu mengayunkan martil pada batu-batu bekas bahan material untuk ia hancurkan hingga berubah menjadi butiran pasir yang dihimpunnya ke dalam karung. Dari pekerjaannya, Kakek Sarono mendapatkan untung Rp 10.000 per karungnya.

Kakek Sarono sempat bekerja membantu angkutan umum. Sebelum mengalami kerusakan pada syaraf matanya di tahun 1994. Kebutaan Kakek Sarono tidak bisa disembuhkan karena syaraf matanya yang sudah melemah. Sejak saat itu ia beralih profesi, mulai dari menjual pisang hingga telur asin keliling. Pada akhirnya, batu-batu material lah yang menjadi sumber rezeki bagi Kakek Kakek Sarono sampai saat ini.

Foto:berbuatbaik.id

“Kalau saya dulu di lapangan, dulu di kendaraanlah, angkot gitu. Setelah itu kurang melihatlah rabunlah. Trus kita jualan telur asin, keliling keliling, kurang laku juga jualan pisang keliling kurang laku juga. Akhirnya kita lewat depan material itu, nabrak nabrak puing itu kalau kita ketokin jadi pasir banyak yang membutuhkan, sampai sekarang ngetokin batu” tutur Kakek Sarono kepada tim berbuatbaik.id.

Kakek Sarono juga bercerita tentang dirinya yang menderita penyakit hernia. Terkadang jika penyakit itu kambuh, Kakek terpaksa tidak pergi bekerja dan beristirahat lantaran rasa sakit yang dialami sangat luar biasa.

“Waktu lima tahun yang lalu saya operasi hernia, ternyata dokter pesan jangan buat kerja keras, nanti kalau untuk kerja keras kambuh lagi, ya karena kondisinya seperti ini tetap kerja batu juga kadang geser karung ternyata turun lagi, kadang kalau sudah kecapean keras kayak batu kayak telur batu, bisanya tiduran nanti kaki digantung baru turun lagi…”cerita Kakek Sarono.

Kakek Sarono hanya hidup berdua dengan istrinya, Ibu Sriningsih. Tadinya Kakek Sarono masih dibantu sang istri mencari nafkah sebelum sang istri berhenti bekerja karena perusahaan yang bangkrut. Pun Ibu Sriningsih mengalami sakit gula yang terkadang kambuh.

“Saya sudah nggak control pak, saya kalau minum obat sudah bosen, sebulan setumpuk gini, obat macam macam saya sudah lelah minum obat sudah bosan, kalau sakit saya ke puskesmas saja, ongkosnya juga mahal bolak balik, ke budi asih sudah dua bulan nggak control…” ungkap Nenek Ibu Sriningsih.

Dunia Kakek Sarono boleh jadi gelap namun hati Kakek Kakek Sarono dipenuhi cahaya kasih yang melimpah. Di tengah keterbatasannya, Kakek Kakek Sarono dan sang istri berbaik hati mengasuh beberapa anak yatim piatu di sekitar rumah mereka. Kakek Sarono sendiri hingga saat ini sudah mengangkat 45 anak asuh. Mulanya pada tahun 2007 Kakek hanya mengasuh lima anak. Kemudian angka tersebut bertambah menjadi 75 anak di tahun 2014. Hingga saat ini, sudah banyak anak asuh Kakek yang lulus SMA hingga berkuliah.

Foto:berbuatbaik.id

“Mungkin kalau tidak ada Bapak Rono diriku serba kekurangan, karena sering dibantu Bapak Rono kebutuhan sekolah juga, kebutuhan adik sering dibantu, kayak beli baju sekolanh, itu sering banget dibantu Bapak Rono, mungkin aku nggak bakal punya sepatu baru, tas baru, baju sekolah” ucap Elsa Novika, salah satu anak asuh Kakek Sarono dan Ibu Sriningsih.

Kakek Sarono dan istri berharap agar mereka senantiasa diberikan kesehatan dan umur yang panjang. Besar keinginan keduanya agar dapat terus mengasuh anak-anak yatim piatu yang telah mereka bantu. Meskipun mereka tak dianugerahi anak kandung namun anak-anak asuh mereka lah yang menjadi sumber bahagia dan penyemangat keduanya untuk melanjutkan hidup.

Foto:berbuatbaik.id

Sosok Kakek Sarono yang gigih bekerja meskipun alami keterbatasan sangat menginspirasi. Bahkan di tengah kondisinya, Kakek Sarono rela mengasuh banyak anak yatim piatu di sekitarnya. Mari bantu ringankan beban Kakek Sarono dengan Donasi ke berbuatbaik.id. Donasi berapapun yang kamu berikan akan 100% tersalurkan.

Bagi #sahabatbaik yang sudah mengikuti campaign donasi akan mendapatkan notifikasi yang memuat informasi terkini dari para penerima donasi. Selain itu, kamu yang memiliki komunitas juga dapat mendaftarkan komunitasmu untuk memberikan bantuan kepada para penerima donasi.

Sama seperti Kakek Sarono, kamu tak perlu tunggu menjadi orang hebat untuk berbuat baik kepada orang lain. Ayo tebarkan kebaikan dan bantu mereka yang membutuhkan mulai sekarang.

Donatur

Default User
M*********
5 hari yang lalu
Donasi Rp 5.000
Default User
Reno Widanarti
26 hari yang lalu
Donasi Rp 50.000
Default User
Venny
27 hari yang lalu
Donasi Rp 500.000
Default User
S*********i
2 bulan yang lalu
Donasi Rp 10.000
Default User
Hamba Allah
2 bulan yang lalu
Donasi Rp 25.000

Tentang Kami

About Us
berbuatbaik.id ikut andil dalam aktivitas sosial dan kemanusiaan dengan menggalang dana sekaligus memberikan edukasi dan informasi kepada masyarakat.
About Us
berbuatbaik.id dan CTARSA Foundation bertanggung jawab penuh atas penyaluran dana donasi yang diterima.
About Us
Donasi yang diterima akan disalurkan 100% kepada yang membutuhkan tanpa dikenai potongan biaya apapun
About Us
Kamu bisa bergabung dengan komunitas Berbuat Baik menjadi relawan hingga mengajukan penggalangan dana ke berbuatbaik.id