Dear Sahabat Dermawan, kami akan melakukan pemeliharaan sistem pembayaran pada hari Selasa, 10 Desember 2024 pukul 23:00 WIB - 23:20 WIB . Kamu dapat bertransaksi kembali diluar periode tersebut. Terima kasih.  
Kembali
Perjuangan Anak-anak Cari Secercah Pendidikan di Bawah Gelapnya Kolong Jembatan

Perjuangan Anak-anak Cari Secercah Pendidikan di Bawah Gelapnya Kolong Jembatan

Rp 27.780.428
92.601426666667% Complete
Terkumpul dari Rp 30.000.000,-
Donasi Berakhir
Donasi Berakhir

Senyum mengembang penuh keceriaan anak-anak menyambut tim berbuatbaik.id di bawah kolong jembatan Cilincing siang hari itu. Meskipun hujan turun dengan derasnya namun sepetak kontrakan yang di kawasan permukiman kumuh ini tetap begitu ramai.

Anak-anak mulai dari usia PAUD hingga remaja sering mondar mandir di rumah yang dinamai Rumah Merah Putih tersebut. Mereka mengaji dan menuntut ilmu sehingga pantas saja aktivitas di sini selalu hidup saban hari.

Foto:berbuatbaik.id

Kendati demikian, ada cerita yang mengurut hati di balik aktivitas anak-anak ini. Mereka tidak seperti anak-anak pada umumnya yang tumbuh di lingkungan yang mendukung. Rumah belajar ini terletak di kolong jembatan (kojem) Cilincing, Jakarta Utara yang padat dan kumuh. Selain itu, tak jarang malam hari aktivitas ilegal bermunculan, seperti prostitusi dan diskotik.

"Kojem itu adalah tempat ilegal dan banyak orang bilang adalah tempat kriminal, tempat dunia malam dan banyak PSK banyak diskotik. Kalau garis besar itu kurang baik, kurang layak untuk siapapun ga bagus. Mereka tidak punya kepedulian terhadap anak seperti rantai yang gak akan habis makanya Merah Putih memutus itu jadi anak-anak yang tak dapat hak itu, Merah Putih berusaha memberikan hak itu," jelas pendiri Merah Putih Desi Purwatuning.

Foto:berbuatbaik.id

Sehingga tak heran sejak berdirinya Rumah Belajar ini segala pro kontra terjadi. Rumah Belajar ini pun berpindah-pindah namun tetap di sekitaran lokasi karena kebutuhan anak-anak yang haus akan rumah yang aman dan memberikan mereka pendidikan memadai.

"Banyak orang yang masih tidak setuju dengan keberadaan kami di sini. Selain di meja billiar, kita juga pernah di musala di atas laut jadi kalau ada ombak musalanya goyang. Pernah juga di atas laut juga, kita dibatasi sama triplek yang satu pekerja malam dan kami aktivitasnya pagi jadi saat kita lagi ngajar mereka gak segan-segan lempar alat kontrasepsi yang sudah dipakai ke kami, akhirnya kami pindah ke tempat yang lebih besar dan lebih aman dan nyaman untuk anak-anak," pungkasnya lagi.

Namun segala rintangan dan ancaman itu dihadapi Desi demi memberikan pendidikan untuk anak-anak yang banyak mengalami pelecehan di lokasi mereka tinggal. Bahkan dukungan dari keluarga pun sulit mereka dapatkan apalagi perihal legalitas anak, seperti KK dan lain-lain. Sampai sekarang pun kontrakan Rumah Belajar Merah Putih masih bersebelahan dengan diskotik sehingga setiap malam bacaan Quran anak-anak mengaji harus beriringan dengan dentuman musik dari diskotik.

"Di rumah mereka tidak terlalu aman karena di sini banyak pelecehan justru predatornya itu dari rumahnya sendiri. Kadang ibunya pekerja malam dan melakukan itu di rumah dan anak itu melihat dan anak itu mencontoh sampai anak-anaknya itu bercerita kepada kami. Sebelum ada Merah Putih kalau di sini saya bilang mereka kasar dan gak punya attitude, pendidikan pun minim anak-anak itu, kekerasan dan pelecehan terhadap anak itu banyak. kepedulian anak sedikit apalagi untuk mendapatkan legalitas hukum," sambung dia.

Foto:berbuatbaik.id

Oleh karena itu, Desi memandang penting hadirnya Merah Putih di lokasi yang "hitam" ini untuk membantu anak bisa mendapatkan hak pendidikan mereka. Namun sayangnya tak banyak fasilitas pendukung yang dimiliki Rumah Belajar ini, misalnya laptop ataupun fasilitas belajar lainnya. Paling urgensi adalah pemilik kontrakan ini rupanya menjual tempatnya dan Rumah Belajar Merah Putih "dipaksa" membayar ratusan juta agar tidak terusir.

"Sekarang ini kita ga bisa perpanjang Merah Putih dan kita harus beli Rp 250 juta bukan hal yang kecil. Saya sampai jual usaha saya untuk teman-teman guru di Merah Putih. Kita nyari tempat pun gak ada karna rata-rata jadi diskotik. Saya yakin Allah akan kasih jalan yang tidak ada dalam pikiran saya," ucapnya optimis.

Sahabat baik, kisah ini menjadi cerminan bahwa masih ada anak-anak yang sulit terpenuhi haknya, khususnya mereka yang tinggal di kawasan pinggir Ibu Kota. Padahal anak-anak merupakan masa depan bangsa yang hak-haknya harus dipenuhi.

Oleh karena itu, alangkah baiknya kita saling bahu membahu untuk membantu keberlangsungan Rumah Belajar ini agar anak-anak kolong jembatan bisa memperoleh pendidikan agama dan formal yang memadai. Yuk, mulai Donasi sekarang juga hanya melalui berbuatbaik.id.

Kabar baiknya, semua donasi yang diberikan seluruhnya akan sampai ke penerima 100% tanpa ada potongan.

Kamu yang telah berdonasi akan mendapatkan notifikasi dari tim kami. Selain itu, bisa memantau informasi seputar kampanye sosial yang diikuti, berikut update terkininya. Jika berminat lebih dalam berkontribusi di kampanye sosial, #sahabatbaik bisa mendaftar menjadi relawan. Kamu pun bisa mengikutsertakan komunitas dalam kampanye ini.

Yuk jadi #sahabatbaik dengan #berbuatbaik mulai hari ini, mulai sekarang!

Info Terkini

Fasilitas Lebih Baik, Rumah Belajar Merah Putih Terus Didik Anak-anak Kolong Jembatan

Selasa, 30 Juli 2024

Ketika menyambangi Rumah Belajar Merah Putih di kawasan Cilincing, Jakarta Utara, langsung terasa keceriaan anak-anak yang sedang belajar sembari bermain. Kegiatan ini memang rutin dilakukan oleh Rumah Belajar Merah Putih setiap harinya. Anak berusia 4 tahun hingga remaja, semuanya bisa menimba ilmu bersama di kolong jembatan itu.

Setelah menerima donasi sebesar Rp 27.780.428 dari Sahabat Baik, kini kondisi Rumah Belajar Merah Putih jauh membaik. Donasi dimanfaatkan guna mendirikan bangunan rumah untuk belajar, merenovasi bangunan, serta membeli kebutuhan perlengkapan belajar anak-anak.

“Perubahannya kita udah punya gedung sendiri terus ya sekarang fasilitas kita sudah banyak. Kita penuhilah kebutuhan untuk anak-anak, untuk tim Merah Putih juga.” ungkap Bunda Sri selaku guru pembimbing.

Foto:berbuatbaik

Rumah Belajar Merah Putih sangat berterima kasih pada Sahabat Baik karena kini kondisi sekolah sudah jauh lebih baik dari sebelumnya.

“Mengucapkan jazakumullah khairan, terima kasih banyak pada Sahabat Baik atas donasinya untuk Rumah Belajar Merah Putih. Mudah-mudahan bermanfaat, pasti bermanfaat sekali untuk Rumah Belajar Merah Putih. Mudah-mudahan Sahabat Baik sehat selalu, berkah selalu, selalu dilimpahkan rezekinya, disehatkan badannya, dan segala urusannya diberikan kemudahan,” pungkas Bunda Sri selaku guru serta perwakilan dari Rumah Belajar Merah Putih.

Sampai saat ini, murid-murid yang bersekolah di Rumah Belajar Merah Putih semakin banyak. Biasanya pada kegiatan TPQ atau mengaji sesi sore hari akan dipenuhi banyak anak, dari tingkat PAUD bahkan SMA. Tak hanya kegiatan TPQ anak, kini Rumah Belajar Merah Putih juga mengadakan kegiatan belajar mengaji untuk lansia atau ibu-ibu di sekitar lingkungan sekolah.

Foto:berbuatbaik

“Bukan anak-anak aja tapi emak-emak juga semangatnya ada. Yang biasanya udah puyeng mikirin urusan rumah kan. Ada yang orangtua dari anak murid juga, ada yang bukan juga. Biasanya yang pekerja bersih-bersih kafe kak, yang bener-bener gak tau hijaiyah, jadi belajar dari pertama. Salat juga, kalo salat lucu deh. Ya pokoknya lucu. Ya yang penting kan sama-sama belajar aja. Alhamdulillah sekarang pada udah bisa salat.” ujar Bunda Sri.

Beberapa oknum sekitar lingkungan yang dulunya sering mengganggu dan tak senang dengan keberadaan Rumah Belajar Merah Putih perlahan mulai pergi.

“Masih sih, cuman gak rese kayak dulu. Udah malah apa ya, preman-premannya tuh pergi sendiri.”

Beberapa orangtua murid yang tim berbuatbaik.id temui mengaku merasa senang dengan pembelajaran yang diberikan Rumah Belajar Merah Putih.

“Alhamdulillah sih udah ada perkembangan ya. Udah bisa mulai nulis gitu kan, di rumah kan gak mau ya. Ngaji juga Alhamdulilah udah mulai lancar. Gurunya baik semua, jadi nurut juga anak. Tadinya kan gak mau lepas dari mamanya. Tapi semenjak disini, Alhamdulillah mulai ngerti.” tutur ibu dari Deril, salah satu murid di Rumah Belajar Merah Putih.

“Terjangkau biayanya. Kita cuman bawa bekel aja dari rumah, bawa tas isinya bekel. Buku apa semua udah disediain di sini, seperti iqra juga disediain dari sini.” tambahnya.

#sahabatbaik terima kasih atas kebaikan kalian telah mendukung pendidikan anak-anak di kolong jembatan ini. Rumah Belajar Merah Putih telah membuktikan bahwa dengan dukungan Sahabat Baik, mereka bisa berkembang dan menjadi tempat anak-anak meraih masa depan cerah.

Mari bersama-sama terus mendukung pendidikan penuh keterbatasan lainnya dengan donasi melalui berbuatbaik.id. Setiap donasi 100% tersalurkan untuk membantu pendidikan anak-anak yang membutuhkan, demi masa depan yang lebih baik.

 

Donatur

Default User
R*********dra
1 tahun yang lalu
Donasi Rp 25.000
Default User
Hamba Allah
1 tahun yang lalu
Donasi Rp 10.000
Default User
Hasrun agus
1 tahun yang lalu
Donasi Rp 10.000
Default User
Hamba Allah
1 tahun yang lalu
Donasi Rp 20.250
Default User
T*********
1 tahun yang lalu
Donasi Rp 10.000

Tentang Kami

About Us
berbuatbaik.id ikut andil dalam aktivitas sosial dan kemanusiaan dengan menggalang dana sekaligus memberikan edukasi dan informasi kepada masyarakat.
About Us
berbuatbaik.id dan CTARSA Foundation bertanggung jawab penuh atas penyaluran dana donasi yang diterima.
About Us
Donasi yang diterima akan disalurkan 100% kepada yang membutuhkan tanpa dikenai potongan biaya apapun
About Us
Kamu bisa bergabung dengan komunitas Berbuat Baik menjadi relawan hingga mengajukan penggalangan dana ke berbuatbaik.id