Dear Sahabat Dermawan, kami akan melakukan pemeliharaan sistem pembayaran pada hari Selasa, 10 Desember 2024 pukul 23:00 WIB - 23:20 WIB . Kamu dapat bertransaksi kembali diluar periode tersebut. Terima kasih.  
Kembali
Perjuangan Babil, Remaja Mandiri Cari Nafkah dan Urus Ibu yang Tak Berdaya

Perjuangan Babil, Remaja Mandiri Cari Nafkah dan Urus Ibu yang Tak Berdaya

Rp 22.431.261
74.77087% Complete
Terkumpul dari Rp 30.000.000,-
Donasi Berakhir
Donasi Berakhir

Banyak cerita kasih ibu tak terhingga sepanjang masa, namun tak jarang juga cerita tentang anak berbakti yang mau merelakan masa bermain dan belajarnya untuk mengurus orangtua yang sakit dan tak berdaya. Itu lah yang dialami Muhammad Bil Sabri Rahmat (15) atau Babil yang hampir kesehariannya dihabiskan untuk merawat sang ibu dan juga mencari nafkah untuk menyambung hidup.

Ibu Babil, Karannuang (48), merupakan perantau dari Samarinda yang semua berjualan Coto Makassar. Namun saat Babil menginjak umur 4 tahun, kesehatan Karannuang menurun. Dokter menyatakan ada radang di tulang Karannuang sehingga kaki dan tangannya lemas dan sering merasa sakit. Oleh karena itu, dia perlu mengonsumsi obat dan ke rumah sakit jika nyerinya tidak tertahankan. Mereka pun akhirnya kembali ke kampung halaman di Desa Topejawa, Mangara Bombang, Takalar, Sulsel.

Foto:berbuatbaik.id

Sebelumnya, suami Karannuang lah yang merawat dirinya sehingga Babil bisa fokus belajar. Suami Karannuang juga yang bertugas mencari nafkah juga sebagai tukang servis elektronik. Namun mendadak suami atau ayah Babil terkena stroke. Mau tak mau hanya Babil yang dijadikan sandaran hidup oleh orang tuanya. Sampai akhirnya 8 tahun lalu, ayah Babil meninggal dunia

"Waktu awal almarhum masih ada yang merawat Ibu, yang bantu merawat Babil karena masih kecil juga itu ada Bapak. Kemudian Bapak itu sakit sudah cukup lama juga 1 tahun baru meninggal, terpaksa Babil yang merawat berdua. Bapak tidak bisa bergerak tidak bisa turun," cerita Karannuang kepada tim berbuatbaik.id.

Kini Babil hanya tinggal bersama dengan ibunya. Dia pun sudah terbiasa mandiri memasak, mencuci, menyapu dan segala pekerjaan rumah tangga dilakukan olehnya.

Foto:berbuatbaik.id

"Bangga sekali, tidak ada seperti dia kalau saya lihat biar anak perempuan tidak seperti itu merawat orang tua. Bersyukur. Ku bilang sama dia sedih mungkin dikasih sama Tuhan anakku seperti itu dalam kondisi begini. Tidak pernah pergi main, jadi biasa pagi kalau gurunya bilang Kenapa kau terlambat nak, saya tidak sama dengan anak lain, ku kasih dulu mama aku masak nasi baru ke sekolah mandi baru pergi ke sekolah kasihan," lanjut dia.

Babil sudah terlihat terbiasa mengurus ibu hingga menjaga warung kelontong mereka. Dalam kesehariannya Babil harus menyiapkan makan untuk sang ibu baru berangkat sekolah. Babil yang kini duduk di kelas 3 SMP merupakan siswa berprestasi bahkan sering dipercaya menjadi ketua kelas dan pemimpin upacara.

Padahal setiap pulang sekolah, Babil harus membuka warung menjaga warung kelontong kecilnya yang terletak di depan gang rumahnya. Keuntungan yang didapat sepenuhnya digunakan untuk menyambung hidup dia dan ibu tercintanya. Cerita betapa beratnya hidup seperti ini tak pernah dia bagi ke sembarang orang dan dia tanggung sendirian.

Foto:berbuatbaik.id

"Biasa kalau curhat saya di hati sendiri, disimpan sendiri. Sedih waktu masih ada bapakku biasa dia yang urus mama tapi selama sakit ini terpaksa saya. Saya kayak stres banyak tugas," ucap dia yang selalu menyempatkan diri belajar di sela-sela menjaga warung.

Ketangguhan Babil rupanya tak lepas dari pesan sang Ayah kepadanya sebagai seorang anak laki-laki satu-satunya di keluarga. Dia diamanatkan untuk bisa menjaga sang Ibu bagaimanapun keadaannya.

"Pesannya yaitu jaga Mama Walaupun Bapak sudah tidak ada tetaplah saling membantu walaupun banyak orang yang tidak suka kepada kita dan kalau suatu saat nanti kita akan mati jadi banyakkanlah Amal. Harapan saya cuma sembuh Mamaku, bisa lihat sampai besar punya istri menikah itu saja sama mau bawa Mama ke tanah suci. Janjiku dulu waktu masih ada almarhum Bapak ingin menjadikan cita-citaku tercapai menjadi dokter supaya orang bisa berobat tanpa mengeluarkan biaya sedikitpun," curhatnya kepada tim.

Sahabat Baik, tidak semua anak bisa tegar dan tangguh seperti Babil. Hanya kasih sayang besar yang membuat Babil bisa melakukan segalanya untuk orangtua tersayang. Namun kita bisa menjadi pendukung dan penguat Babil untuk bisa menjalankan hidupnya lebih baik. Kamu pun bisa menjadi bagian kebaikan Babil.

Caranya dengan mulai Donasi di berbuatbaik.id. Donasi di sini 100% tersalurkan loh. Sehingga penerima donasi bisa menerima kebaikan secara sempurna. Kamu yang telah berdonasi akan mendapatkan notifikasi dari tim kami. Selain itu, bisa memantau informasi seputar kampanye sosial yang kamu ikuti, berikut update terkininya.

Jika berminat lebih dalam berkontribusi di kampanye sosial, #sahabatbaik bisa mendaftar menjadi relawan. Kamu pun bisa mengikutsertakan komunitas dalam kampanye ini.

Yuk jadi #sahabatbaik dengan #berbuatbaik mulai hari ini, mulai sekarang!

Donatur

Default User
Hamba Allah
5 bulan yang lalu
Donasi Rp 4.000
Default User
Hasrun agus
5 bulan yang lalu
Donasi Rp 20.000
Default User
Charles Go Rahardjo
5 bulan yang lalu
Donasi Rp 20.000
Default User
Hasrun agus
5 bulan yang lalu
Donasi Rp 20.000
Default User
W*********iastuti
5 bulan yang lalu
Donasi Rp 50.000

Tentang Kami

About Us
berbuatbaik.id ikut andil dalam aktivitas sosial dan kemanusiaan dengan menggalang dana sekaligus memberikan edukasi dan informasi kepada masyarakat.
About Us
berbuatbaik.id dan CTARSA Foundation bertanggung jawab penuh atas penyaluran dana donasi yang diterima.
About Us
Donasi yang diterima akan disalurkan 100% kepada yang membutuhkan tanpa dikenai potongan biaya apapun
About Us
Kamu bisa bergabung dengan komunitas Berbuat Baik menjadi relawan hingga mengajukan penggalangan dana ke berbuatbaik.id