Kembali
Pariyem, Nenek Buruh Linting Rokok yang Hidup Sebatang Kara

Pariyem, Nenek Buruh Linting Rokok yang Hidup Sebatang Kara

Rp 20.528.700
68.429% Complete
Terkumpul dari Rp 30.000.000,-
Donasi Sekarang
Donasi Sekarang

"Ta... Jim...Ha..." satu per satu Mbah Pariyem (93) mengeja iqra. Matanya masih awas dan suaranya masih jelas meski dia sudah teramat tua, bahkan telah hidup di zaman Jepang. "Dulu anak perempuan tidak boleh sekolah, buat apa anak perempuan sekolah akhirnya juga di dapur, Saya tidak sekolah," ucap Mbah memulai percakapan.

Kini hampir seluruh hidup dia menyebut asma Allah dan bersalawat. Keinginannya cuma satu agar kelak di akhir hidupnya ada khusnul khatimah.

Foto:berbuatbaik.id

"Kalau pagi duha, siang luhuran, ashar, magrib semuanya diawali dengan sunah. Barang siapa yang cinta mengerjakan sunah, diharamkan oleh api neraka. Jadi tidak akan terjilat api neraka," sambung dia penuh kepasrahan.

Maka tak jarang setiap tim berbuatbaik.id bertandang ke rumah nenek ini, hampir selalu ditemui Mbah Pariyem sedang salat dan berzikir dengan khusyuk. Padahal hidup Mbah Pariyem sungguh tidak mudah namun kepasrahannya menjadi hal yang patut diteladani.

Foto:berbuatbaik.id

Mbah Pariyem hidup seorang diri di rumah petak yang dengan cahaya lampu temaram. Dua anaknya sudah lama merantau dan berkeluarga ke Surabaya dan Jakarta dan belum pernah kembali lagi. Kini tinggal lah, Si Mbah sendirian yang menghidupi dirinya dari bekerja dari melinting rokok klobot.

Pekerjaan ini sudah dia lakukan sejak 50 tahun lalu saat dirinya pindah dari Nganjuk ke Madiun demi mencukupi hidup dua anaknya. Untuk pekerjaan ini, dia dibayar Rp 19 hingga 20 ribu setiap hari. Terkadang, jika beruntung, Si Mbah sering mendapatkan belas asih dari tetangganya.

Foto:berbuatbaik.id

"Saya, yang penting ibadah dengan khusyuk, yang penting saya menjaga badan dan ibadah saya. Supaya saya bisa fokus ibadah, terus mengingat Allah dan Nabi Muhammad. Barang siapa saja yang mau menyebut nama Allah dan Nabi Muhammad, membaca salawat sebanyak banyaknya. dijamin, tidak akan kekurangan rezeki, rezeki akan datang dari pintu mana saja," imbuh Mbah Pariyem yakin.

Kini Mba Pariyem meyakini hanya Allah sebagai penerang hidupnya di malam-malam gelap saat tak ada orang-orang yang dicintai di sisi. Mbah Pariyem fokus mengejar akhirat di umurnya yang hampir 100 tahun. Namun kita sahabat baik, bisa memberika pelita di masa tua Mbah Pariyem yang begitu pilu. Mbah Pariyem butuh bantuan biaya hidup dan perbaikan rumah agar lebih baik menjalani ibadah.

Foto:berbuatbaik.id

Mari beri kebaikan untuk Mbah Pariyem dengan Donasi sekarang juga. Kabar baiknya, semua donasi yang diberikan seluruhnya akan sampai ke penerima 100% tanpa ada potongan. Kamu yang telah berdonasi akan mendapatkan notifikasi dari tim kami. Selain itu, bisa memantau informasi seputar kampanye sosial yang kamu ikuti, berikut update terkininya.

Jika kamu berminat lebih dalam berkontribusi di kampanye sosial, #sahabatbaik bisa mendaftar menjadi relawan. Kamu pun bisa mengikutsertakan komunitas dalam kampanye ini.

Yuk jadi #sahabatbaik dengan #berbuatbaik mulai hari ini, mulai sekarang!

Donatur

Default User
Hamba Allah
5 bulan yang lalu
Donasi Rp 20.000
Default User
Mohammad Munir
5 bulan yang lalu
Donasi Rp 5.000
Default User
Hamba Allah
5 bulan yang lalu
Donasi Rp 20.250
Default User
S*********i
5 bulan yang lalu
Donasi Rp 10.000
Default User
Hamba Allah
5 bulan yang lalu
Donasi Rp 20.000

Tentang Kami

About Us
berbuatbaik.id ikut andil dalam aktivitas sosial dan kemanusiaan dengan menggalang dana sekaligus memberikan edukasi dan informasi kepada masyarakat.
About Us
berbuatbaik.id dan CTARSA Foundation bertanggung jawab penuh atas penyaluran dana donasi yang diterima.
About Us
Donasi yang diterima akan disalurkan 100% kepada yang membutuhkan tanpa dikenai potongan biaya apapun
About Us
Kamu bisa bergabung dengan komunitas Berbuat Baik menjadi relawan hingga mengajukan penggalangan dana ke berbuatbaik.id