Di banyak tempat, air adalah hal yang begitu dekat hingga sering dianggap hal yang biasa. Sampai aktivitas mandi, mencuci, berwudhu bisa dilakukan kapan saja tanpa khawatir kekurangan air. Namun di lereng Cimenyan, Kabupaten Bandung, hal-hal yang bagi kita terasa sederhana justru menjadi perjuangan panjang bagi banyak keluarga.
Setiap hari, warga di sana harus hidup dengan kenyataan air bersih adalah kemewahan. Ketika kemarau tiba, sumber menipis hingga mereka harus berjalan satu hingga tiga jam hanya untuk membawa pulang beberapa jerigen air. Warga, terutama ibu-ibu, memilih tidak mandi karena air yang tersisa diprioritaskan untuk minum dan memasak. Akses sanitasi pun tak kalah memprihatinkan. Banyak toilet masih berdinding karung atau plastik, bahkan sebagian berdiri tak jauh dari aliran sungai kecil yang kotor.
Dalam kondisi seperti ini, hidup terasa rapuh dan tidak nyaman. Ibadah pun ikut terganggu. Ada warga yang berkata, “Sejak kecil saya tidak pernah merasakan mandi pagi. Baru sekarang, setelah ada toilet komunal, saya bisa mandi dua kali sehari. Alhamdulillah,” ungkapnya penuh haru.
Melihat kesulitan yang terus berulang, Yayasan Odesa Indonesia bersama para donatur dan relawan berupaya menghadirkan jalan air. Toilet komunal mulai dibangun di titik-titik yang paling membutuhkan. Perbaikan saluran air dilakukan agar alirannya lebih stabil, dan warga bisa kembali memiliki akses air tanpa harus menempuh perjalanan melelahkan. Pengerjaannya tidak mudah karena selang air harus ditarik jauh, melewati jalan rusak, bebatuan, dan bukit tetapi gotong royong warga membuat semuanya mungkin.
Dari hasil donasi yang terkumpul sebesar Rp 40.200.000, beberapa toilet komunal berhasil dibangun dan direkonstruksi menjadi lebih layak. Pipa dan selang air diperbaiki sehingga warga kembali merasakan air mengalir di dekat rumah mereka. Dampaknya terasa lingkungan lebih bersih, kesehatan lebih terjaga, dan yang paling penting, warga bisa beribadah dengan lebih tenang.
Kisah warga Cimenyan mengingatkan kita bahwa kebaikan tidak harus besar untuk memiliki dampak besar. Kadang yang dibutuhkan hanyalah kesediaan untuk peduli, dan setetes air yang mengalir bisa menjadi awal dari perubahan panjang.