Berbagi Kabar & Kegiatan > detail

Lebih Buruk dari Teror, 900 Ribu Anak Gaza Kelaparan

Lebih Buruk dari Teror, 900 Ribu Anak Gaza Kelaparan
Saat makanan lebih sulit ditemukan dibandingkan rasa aman, Gaza benar-benar sedang dalam krisis kemanusiaan yang mendalam.

Kondisi di Gaza semakin memburuk. Bukan hanya serangan bom yang menjadi ancaman, tetapi juga rasa lapar yang kini menghantui setiap rumah. Saat makanan lebih sulit ditemukan dibandingkan rasa aman, Gaza benar-benar sedang dalam krisis kemanusiaan yang mendalam.

Blokade total yang dilakukan oleh Israel telah memutus akses terhadap makanan, air bersih, obat-obatan, dan bantuan medis. Akibatnya, sekitar 90% penduduk Gaza kini kekurangan pangan, hidup dari bantuan yang semakin terbatas, atau bahkan tidak ada sama sekali.

Direktur Jenderal WHO, Dr. Tedros Adhanom Ghebreyesus, menyebut situasi ini sebagai bentuk “kelaparan massal buatan manusia” (man-made mass starvation). Ini bukan bencana alam. Ini adalah hasil dari pembatasan terencana yang membuat rakyat sipil tak punya jalan keluar.

Foto:DW (News)

Dampak Kelaparan di Gaza terhadap Anak-Anak

1. Lebih dari 900.000 anak mengalami kelaparan, dengan sekitar 70.000 anak mengalami malnutrisi parah.

2. Dampak malnutrisi tidak hanya pada fisik, tetapi juga menghambat tumbuh kembang dan kemampuan kognitif anak-anak secara permanen.

3. Kasus malnutrisi akut pada anak di bawah 5 tahun meningkat tiga kali lipat hanya dalam dua minggu terakhir.

4. Rumah sakit di Gaza tidak lagi mampu menampung pasien anak yang mengalami gizi buruk dan dalam kondisi kritis.

Melihat kondisi yang semakin tidak manusiawi ini, WHO dan berbagai organisasi kemanusiaan dunia mendesak agar blokade segera dihentikan dan akses bantuan dibuka sepenuhnya. Gencatan senjata dan jalur kemanusiaan adalah satu-satunya cara untuk menyelamatkan jutaan nyawa yang kini terancam.

Namun kita, dari tempat aman ini, masih bisa membantu seraya mendoakan untuk mereka. Jangan diam, Terus berikan support terbaikmu.