Setiap 29 Juni, masyarakat memperingati Hari Keluarga Nasional (Harganas). Tujuannya untuk merenungkan kembali arti penting keluarga sebagai fondasi kokoh dalam membangun bangsa yang sejahtera dan tangguh.
Keluarga merupakan institusi fundamental yang menanamkan nilai-nilai moral, karakter, dan budi pekerti luhur kepada generasi penerus. Namun berdasarkan data UNICEF pada tahun 2021, diperkirakan ada sebanyak 20,9 persen anak-anak di Indonesia yang kehilangan sosok ayah atau fatherless. Berdasarkan data UNICEF tersebut, mereka kehilangan kehadiran ayah karena perceraian, pekerjaan, hingga kematian.
Sedangkan, berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) pada periode yang sama, hanya sebanyak 37,17 persen anak usia 0-5 tahun di Indonesia yang mendapatkan pengasuhan lengkap dari kedua orang tuanya.
Data ini begitu mengkhawtirkan padahal peran ayah bagi tumbuh kembang anak sangat bermakna. Berikut peran ayah seperti yang dikutip dari dari buku Keistimewaan Peran Ayah dalam Pengasuhan Anak oleh Indra Mulyana,
1. Sebagai Kepala Keluarga
Ayah memiliki peran sebagai kepala keluarga yang mengendalikan keluarganya untuk mewujudkan visi dan misi yang telah direncanakan.
Visi dan misi dalam keluarga harus ditentukan oleh ayah dan ibu. Sebab jika visi dan misi telah ditentukan dan disetujui, maka visi dan misi dalam keluarga akan mudah diwujudkan.
2. Sebagai Sumber Keteladanan
Ayah merupakan sosok peletak dasar keteladanan dalam berbagai hal yang memiliki makna kebaikan. Maka, harus diingat bahwa ayah adalah peletak dasar yang diperkuat oleh ibu.
Keteladanan ayah memberikan pengaruh besar terhadap jiwa dan kepribadian anak. Sebab, anak akan cenderung meneladani kedua orang tuanya.
Ayah juga harus bisa menjadi teladan dalam hal ibadah dan pendidikan. Dengan adanya teladan yang baik, maka akan menimbulkan hasrat untuk meniru dan mengikutinya.
3. Mengajar dengan Penuh Kasih Sayang
Seorang anak sangat memerlukan kasih sayang seorang ayah dalam upaya mengembangkan kepribadian positifnya. Jika hubungan keluarga tidak harmonis maka seorang anak akan tumbuh dengan karakter yang tidak baik.
Tanpa adanya kasih sayang, karakter anak juga tidak akan terbentuk jika hanya sebatas hubungan belajar dan mengajar saja. Maka dari itu, penting bagi seorang ayah untuk memberikan rasa kasih sayang ketika mengajar kepada anaknya.
4. Memberikan Nasihat dengan Lembut dan Kasih Sayang
Tidak diperkenankan untuk memberikan nasihat kepada anak dengan suara yang lantang dan terang-terangan. Ketika memberikan nasihat, harus dimulai dengan kiasan dan menyampaikannya dengan lembut dan kasih sayang.
Sebab, nasihat yang disampaikan dengan lembut dan kasih sayang tersebut akan sangat berpengaruh terhadap pembentukan akhlak seorang anak.
7. Memenuhi Kebutuhan Keluarga dari Sumber yang Halal
Dalam mencari nafkah untuk keluarga, ayah adalah tokoh utamanya. Mencari nafkah merupakan tugas yang tidak mudah.
Dalam Islam, nafkah harus bersumber dari sumber yang halal dan baik. Oleh karena itu, keluarga muslim harus memperhatikan sumber-sumber rezeki yang akan dicarinya. Jika penghasilan atau makanan yang dikonsumsi dari sumber yang tidak halal, maka sama saja memasukkan neraka ke perut anggota keluarganya.
Makanan yang halal memberikan pengaruh yang positif terhadap jiwa. Selain membuat jiwa menjadi tenang, makanan halal juga membuktikan kehalisan budi seseorang.
Kebaikan seorang ayah juga bisa dilakukan dengan memberikan contoh berbagi dan berbuat baik. Tanamkan nilai suka memberi kepada sesama yang membutuhkan. Percayakan amanah tersebut kepada platform kredibel seperti berbuatbaik.id yang 100% donasi tersalurkan.