Berbagi Kabar & Kegiatan > detail

4 Hal Terbaru dari Tanah Palestina

4 Hal Terbaru dari Tanah Palestina
Di tengah adu kekuatan itu, masih ada warga Palestina yang berteriak meminta tolong karena merana akibat kekerasan dari zionis Israel.

Gempuran demi gempuran sejata api terjadi di dua negara, Israel dan Iran. Di tengah adu kekuatan itu, masih ada warga Palestina yang berteriak meminta tolong karena merana akibat kekerasan dari zionis Israel.

#sahabatbaik, mari bersama tetap memberikan perhatian dan kepedulian kepada masyarakat Palestina yang tertindas. Dikutip dari berbagai sumber berikut isu hangat yang terjadi di Palestina dan dukungan terhadap mereka.

1. Warga Ditembaki Saat Antre Bantuan

Sebanyak 59 orang warga tewas akibat ditembaki oleh militer Israel saat sedang mengantre bantuan makanan dari truk di Gaza. Selain itu, sebanyak 221 orang terluka dalam insiden tersebut.

Dilansir detikNews dari Reuters, Rabu (18/6/2025), berdasarkan video viral yang dibagikan di media sosial, terlihat puluhan jasad tergeletak di sebuah jalan di Khan Younis di Jalur Gaza selatan.

Foto:REUTERS/Ramadan Abed

Sementara itu, seorang saksi mengatakan tank Israel sedikitnya meluncurkan dua peluru ke arah kerumunan ribuan orang yang berkumpul di jalan utama timur melalui Khan Younis dengan harapan memperoleh makanan dari truk bantuan yang menggunakan rute tersebut.

"Tiba-tiba, mereka membiarkan kami bergerak maju dan membuat semua orang berkumpul, lalu peluru mulai berjatuhan, peluru tank," kata Alaa, seorang saksi mata kepada Reuters, di Rumah Sakit Nasser, tempat para korban luka tergeletak di lantai dan di koridor karena kurangnya ruang.

2. Global March to Gaza

Ribuan aktivis dari penjuru dunia kini bergerak menuju Gaza dalam sebuah aksi solidaritas bertajuk Global March to Gaza. Aksi ini bertujuan menekan pemimpin dunia agar segera menghentikan agresi militer Israel yang dinilai sebagai bentuk genosida terhadap warga Palestina.

Dikutip dari Aljazeera, Senin (16/6/2025), gerakan ini dipimpin oleh kelompok Koordinasi Aksi Bersama untuk Palestina. Mereka melakukan pawai darat yang diberi nama Konvoi Sumud

Foto:ANTARA FOTO/Fauzan

Setelah melewati Tunisia dan Libya, rombongan melanjutkan perjalanan menuju Kairo, Mesir. Di sana, mereka akan bergabung dengan ratusan aktivis dari 50 negara lebih untuk bergerak menuju Rafah, pintu perbatasan antara Mesir dan Gaza. Para peserta diperkirakan akan berajalan ke sana sejauh 50 kilometer.

Aksi ini didukung oleh sejumlah organisasi besar seperti Serikat Buruh Umum Tunisia, Asosiasi Pengacara Nasional, Liga Hak Asasi Manusia Tunisia, dan Forum Hak Ekonomi dan Sosial Tunisia.

Selain itu, jaringan internasional juga ikut ambil bagian, seperti Codepink Women for Peace dari AS, Jewish Voice for Labour dari Inggris, dan Gerakan Pemuda Palestina.

Mereka bergabung dalam solidaritas lintas negara, lintas agama, dan lintas ideologi untuk menyuarakan satu hal: hentikan genosida di Gaza.

Para aktivis itu terbang ke ibu kota Mesir pada 12 Juni 2025. Dari Indonesia, ada Zaskia Adya Mecca, Ratna Galih, Indadari, Wanda Hamidah, dan enam WNI lainnya yang tergabung dalam kontingen Malaysia.

3. Aksi Solidaritas Long March di CFD

Sekelompok orang menggelar aksi solidaritas bela Palestina dengan long mach dari Kedubes AS hingga kawasan CFD Bundaran HI, Jakarta Pusat. Mereka menyerukan kemerdekaan Palestina.

Aksi tersebut bertajuk 'Solidarity March with Global March to Gaza' sebagai bentuk solidaritas untuk pembebasan Palestina dari penjajahan Israel. Massa aksi tergabung dari Koalisi Masyarakat Sipil (KontraS), Humanity Youth, dan beberapa kelompok lainnya.

Foto:(CNN Indonesia/Adi Ibrahim)

Aksi solidaritas tersebut membawa tiga tuntutan sebagai berikut:

1. Membuka adanya akses bantuan kemanusiaan yang bisa masuk ke Gaza

2. Mendesak pemerintahan Indonesia mencabut rencana pengakuannya terhadap kedaulatan Israel.

3. Hentikan segala bentuk kegiatan ekonomi Israel dengan Indonesia

4. Jeritan Gaza: Kami Terlupakan

Belum juga usai masalah ini, kini dunia teralihkan dengan kemunculan perang baru antara Israel dan Iran. Israel sempat menyatakan bahwa Iran saat ini menjadi medan perang utama sementara Gaza yang kedua

Peristiwa ini pun semakin menumpuk kesengsaraan rakyat Gaza yang selama beberapa hari terakhir bak terlupakan eksistensinya.

"Perang antara Israel dan Iran membuat orang-orang melupakan kami sepenuhnya. Tidak ada yang memperhatikan kami, tidak ada makanan atau air atau apa pun. Setiap hari, orang-orang mencoba mendapatkan makanan dan bantuan namun mereka berakhir dibawa dalam kantong jenazah," kata Mohammad, seorang warga Gaza yang tidak ingin membagikan nama belakangnya, kepada CNN, Senin (16/6).

Umm Mustafa, warga Gaza lainnya, mengatakan kepada CNN bahwa konflik yang berkembang antara Israel dan Iran menandakan bahwa penderitaan rakyat Gaza telah hilang sepenuhnya dari agenda berita internasional.

"Semua [fokus] bergeser ke perang Israel-Iran, meskipun Jalur Gaza kini telah dihapus dari peta," kata Mustafa.

#sahabatbaik, terus suarakan pesan kemanusiaan untuk saudara kita di Palestina. Tebarkan juga kebaikan di mana pun kalian berada dengan mulai berbagi di berbuatbaik.id, 100% tersalurkan.