Musim haji telah tiba, umat Islam pun bergembira dan penuh khidmat menyambutnya. Dalam perayaan Idul Adha dan Haji ini terdapat kisah penuh hikmah yang dirangkum tim berbuatbaik.id bersumber detikcom. Apa saja kisah itu simak ulasan di bawah ini.
1. Suami Istri Naik Haji Bareng Setelah 13 Tahun
Penantian suami istri asal Padang, Sumatera Barat, Ali Mazar (65) dan Yusmanidar (64) selama 13 tahun berbuah manis. Keduanya bisa berangkat haji bersama ke Makkah, Arab Saudi, tahun ini. Ali dan Yusmanidar berangkat bersama para jemaah haji lain dari kloter PDG 08.
Yusmanidar pun merasa senang bisa naik haji bareng suami tercinta. Dia mengatakan naik haji bersama suami merupakan impiannya sejak lama. "Sudah idaman semenjak lama. Lebih kurang sekarang 13 tahun menunggu. Akhirnya terwujud," ucapnya.
Dia bersyukur penerbangan dari Padang ke Jeddah berjalan lancar. Dia berharap seluruh rangkaian ibadah haji berjalan lancar.
2. Berusia 109 Tahun, Nenek Sumbuk jadi Jemaah Haji Tertua
Nenek Sumbuk menjadi jemaah haji tertua tahun 2025. Ia akan berangkat haji bersama anak, menantu dan cucunya yang akan menjadi pendamping setia dalam setiap langkah di Tanah Suci. Dikutip dari laman Kemenag, Jumat (16/5/2025), Nenek Sumbuk adalah wanita asal Bekasi, Jawa Barat. Ia kini berusia 109 tahun.
![]() |
Usia senja mungkin telah merenggut ketegapan langkah dan kejernihan pendengaran Nenek Sumbuk. Namun, kobaran semangat untuk menunaikan rukun Islam kelima itu tak pernah padam.
Saat ditanya mengenai doa yang akan dipanjatkan di Tanah Suci, Nenek Sumbuk menjawab dengan sederhana dalam bahasa Jawa. Putrinya, Sukmi, dengan penuh haru menerjemahkan keinginan mulia sang ibu.
"Doa saya agar haji saya diterima dan mabrur," ungkap Sukmi.
3. Naik Haji Gantikan Bapak, Jemaah Termuda Berdoa Cita-cita Jadi Polwan Terwujud
Remaja asal Pati, Zahrotun Ulin Nasroh (18), menjadi salah satu jemaah haji termuda asal Indonesia tahun ini. Lina, sapaan akrabnya, berharap doanya di Tanah Suci bisa terwujud. Lina awalnya bercerita dirinya berangkat haji karena ayahnya meninggal dunia akibat sakit. Dia menyebut ayahnya telah berwasiat agar dirinya menggantikan untuk berangkat haji.
"Bapak kan ada sakit gagal ginjal udah kepikiran nggak bisa berangkat haji terus bapak bilang kalau menggantikan haji," ucap Lina di Hotel 217, Makkah, Arab Saudi, Rabu (21/5/2025).
Dia menyebut ayah dan ibunya telah mendaftar haji sejak tahun 2012. Lina mengaku sempat kaget saat ayahnya meminta dirinya menggantikan untuk berangkat haji.
"Bimbang mungkin nanti bapak bisa berangkat. Itu kan cuma berandai-andai aku yang berangkat diwasiatin bapak. Ya mungkin bapak bisa berangkat jadi nggak aku yang gantiin," ujarnya.
![]() |
Lina mengaku ingin kuliah dulu dan mau mendaftar sebagai polwan setelah lulus S1. Dia menyebut bapaknya berpesan agar dirinya bisa menjadi polwan yang solihah dan jujur.
"Keinginan ayah kan bisa menjadi polwan yang solihah dan juga jujur," ujar Lina.
Lina mengatakan dirinya sudah berdoa agar cita-citanya itu terwujud. Dia menyebut doa itu dipanjatkannya saat berada di depan Kakbah.
"Iya doa di Kakbah, dua kali," ucapnya.
4. Undangan Haji untuk Cecep Sang Pembersih Masjid
Muhammad Cecep Abdullah (27), pemuda asal Tipar, Kecamatan Citamiang, Kota Sukabumi, menerima undangan berhaji dari Kerajaan Arab Saudi berkat konsistensinya membersihkan tempat wudhu masjid.
Namun di balik kabar bahagia itu, terselip kisah haru, sang ayah meninggal dunia hanya dua pekan setelah Cecep mendapat kepastian akan berangkat haji ke Tanah Suci.
![]() |
Cecep dikenal luas setelah aksinya membersihkan tempat wudhu masjid viral pada 2024 lalu. Meski sorotan mereda, Cecep tak pernah berhenti mengabdi dalam diam. Kebaikan itu akhirnya dibalas dengan undangan haji sebagai tamu kehormatan Kerajaan Arab Saudi tahun ini. Namun kebahagiaan itu datang berdampingan dengan duka mendalam.
"Waktu pertama kali tahu, Cecep langsung nangis sejadi-jadinya, bukan cuma karena senang diundang haji, tapi juga ingat bapak. Rasanya harapan itu tinggal langkah lagi, tapi Allah lebih sayang bapak," ungkapnya.
Meski ayahnya telah tiada, dukungan dari keluarga terus mengalir. Sang ibu menjadi penyemangat utama, sementara sang istri mendampingi penuh keridhaan dan semangat.
5. Bahagianya Survivor Kanker Serviks, Impian Naik Haji Terwujud Tahun Ini
Jemaah haji lanjut usia, Yatun (80), merasa sangat senang bisa naik haji tahun ini. Yatun merupakan survivor atau orang yang telah menyelesaikan terapi karena penyakit kanker yang diidapnya.
"Alhamdulillah senang sekali. Macam-macam saudara dalam satu ruangan menolong saya, merawat," kata Yatun yang beragkat haji didampingi anaknya, Rahmad Jatmiko, di Makkah, Arab Saudi, Kamis (29/5/2025).
Yatun mengatakan dirinya dinyatakan terkena kanker serviks dan harus menjalani kemoterapi. Dia menyebut pengobatannya dinyatakan tuntas pada tahun 2015.
![]() |
Anak Yatun, Rahmad Jatmiko, juga bersyukur bisa berangkat haji bersama ibunya. Dia mengatakan dirinya dan sang ibu telah mendaftar haji pada 2019. Menurutnya, ibunya bisa lebih cepat berangkat karena mendapat prioritas sebagai lansia.
Jatmiko pun bersyukur banyak yang membantu selama berada di Saudi. Dia menyebut petugas dan jemaah saling membantu.
"Dulu waktu ibu mau berangkat belum ada bayangan di sini seperti apa, apakah nanti bisa kenalan dengan orang-orang lain. Ternyata sekarang nyaman sekali. Teman di kamar juga baik-baik, nyaman alhamdulillah. Ada yang sebaya ibu, ada yang muda. Ada yang satu daerah ibu aslinya Sukoharjo, alhamdulillah membantu sekali," ujarnya.
#sahabatbaik, sekelumit cerita ini adalah cerminan bahwa keistimewaan haji menjadi milik siapa saja yang beriman kepada-Nya. Berbuat baik merupakan salah satu ikhtiar menuju kebaikan lainnya. Terus berikan sedekah terbaikmu untuk melanjarkan jalan menuju Rumah Allah. Donasi di berbuatbaik.id, 100% tersalurkan.