Dear Sahabat baik, kami akan melakukan maintanance pada hari Kamis, 02 Mei 2024 - Jum'at, 03 Mei 2024 pukul 23:00 - 01:00 WIB. Kamu dapat melakukan donasi kembali diluar jam tersebut. Terima Kasih.
Kembali
Hadapi Penyakit Tulang Kaca, Anak Guru Honorer Punya Mimpi Jadi Dokter

Hadapi Penyakit Tulang Kaca, Anak Guru Honorer Punya Mimpi Jadi Dokter

Rp 7.215.500
24.051666666667% Complete
Terkumpul dari Rp 30.000.000,-
Donasi Sekarang
Donasi Sekarang

Rahma (12) seorang anak yang telah menjadi pejuang sejak lahir. Perempuan asal Kampung Cipadali, Kecamatan Cimanggu, Kabupaten Sukabumi menderita penyakit langka yaitu Osteogenesis Imperfecta. Penyakit langka yang dikenal sebagai "penyakit tulang kaca" membuat tulang Rahma sangat rentan patah bahkan tanpa sebab yang jelas.

Setiap kali tulang Rahma patah, ia harus menghadapi proses penyembuhan yang melelahkan. Sejak bayi, Rahma telah divonis penyakit yang jarang terjadi ini karena hanya satu kasus terdeteksi dari setiap 20 hingga 50 ribu kelahiran.

Foto:berbuatbaik

Rahma mengaku tidak bisa menghitung berapa kali tulangnya telah patah atau mengalami fraktur. Bahkan, patahnya tulang tidak selalu disebabkan oleh benturan benda. Rahma sering kali mengalami patah tulang tiba-tiba tanpa gejala atau sebab yang dapat diprediksi.

Sebenanrnya tulang-tulangnya tersambung kembali secara alami tetapi bentuknya tidak lagi sempurna. Siku, lengan, pergelangan tangan, bahkan tulang belakang Rahma mengalami deformasi yang membuatnya sulit menjalani kehidupan seperti anak-anak lainnya.

Setiap hari, ia harus menghadapi realita yang menyakitkan, tetapi semangat belajarnya tidak pernah padam. Meskipun terkadang harus menggunakan kursi roda, Rahma tidak pernah menyerah untuk mencapai mimpinya menjadi dokter yang dapat membantu banyak orang.

Foto:berbuatbaik

“Mau nolongin orang yang sakit, kan pas kemarin di sana teh ada yang sakitnya parah, terus nggak ke rumah sakit soalnya nggak ada biaya…” ucap Rahma kepada tim berbuatbaik.id.

Namun, kisah ini tidak berhenti pada Rahma saja. adiknya, Rizza, yang baru berusia satu tahun, juga mengidap penyakit yang sama sejak dalam kandungan. Meski usianya masih sangat dini, Rizza telah merasakan derita akibat kelainan tulang sejak dalam kandungan. Saat terjadi fraktur, rasa sakit yang dialaminya membuatnya tidak bisa digendong sama sekali.

Hal ini memaksa ibu mereka, Ai Sri Ivana, untuk merawat keduanya secara ekstra setiap hari. Meskipun lelah, Bu Ai tetap tegar menghadapi kenyataan yang sulit, tanpa pernah membayangkan bahwa hidupnya akan seberat ini.

Foto:berbuatbaik

"Sejujurnya, sangat susah rumit sekali buat penanganannya, apalagi pas fraktur kemarin poop pakai sendok, pakein pampers juga susah, ini sampai melepuh punggungnya sama pahanya.
Terkadang, kita tidak tahu lagi harus berbuat apa," ujar Ibu Ai dengan suara gemetar.

Sementara itu, ayah mereka, Dede, menjadi tiang penyangga bagi keluarga. Meskipun upah dari pekerjaannya sebagai guru honorer tidak selalu cukup, Dede tak pernah berhenti bekerja keras.
Selain mengajar, ia juga bekerja di kebun untuk memastikan kebutuhan pakan sapi terpenuhi. Meski dihadapkan pada kondisi ekonomi yang sulit dan rumah yang harus digadaikan untuk biaya pengobatan anak-anaknya, Dede tetap gigih dan tegar dalam menghadapi setiap cobaan.

“Sampai kapanpun kalau kita bisa lakukan pengobatan, kita pengen kesembuhan anak saya seperti anak-anak yang lain. tapi di hati saya itu saya yakin, anak saya bakal sembuh, anak saya bisa jalan seperti anak lainnya bisa sekolah lagi” ujar Dede sedih.

Meski terkadang hanyut dalam kesedihan, tekad Ai dan Dede untuk kesembuhan anak-anaknya tak pernah goyah. Mereka berharap kelak anak-anaknya bisa sembuh dan mengejar mimpi mereka tanpa batasan, dan harapannya yang terbesar adalah melihat mereka tumbuh dan berkembang seperti anak-anak lainnya.

“Kalau ada pilihan pengen apa, saya pengen anak saya sembuh itu aja, nggak pengen apa-apa. Harta bisa dicari ini juga udah habis berapa tapi saya pengen anak saya sembuh. dia yang nguatin saya, mah jangan nangis... Biarin kakak yang sakit jangan adik. Nggak saya bilang harus sembuh dua-duanya,” imbuh Ai.

Foto:berbuatbaik

Mereka membutuhkan bantuan kita untuk menyediakan dana yang diperlukan untuk pengobatan dan perawatan Rahma dan Rizza. Setiap bantuan Anda akan membantu meringankan beban keluarga ini dan memberikan harapan baru untuk kesembuhan anak-anak ini. Mari kita bergandengan tangan dalam membantu Rahma, Rizza, dan keluarga mereka untuk menghadapi masa depan yang lebih cerah.

#Sahabatbaik, caranya dimulai dengan klik tombol Donasi Sekarang. Semua donasi yang diberikan seluruhnya akan sampai ke keluarga Rahma 100% tanpa ada potongan.

Yuk jadi #sahabatbaik dengan #berbuatbaik mulai hari ini, mulai sekarang!

 

 

 

Donatur

Default User
Hamba Allah
2 hari yang lalu
Donasi Rp 50.000
Default User
Hamba Allah
2 hari yang lalu
Donasi Rp 30.000
Default User
Hamba Allah
4 hari yang lalu
Donasi Rp 20.000
Default User
Hamba Allah
10 hari yang lalu
Donasi Rp 20.000
Default User
Hamba Allah
11 hari yang lalu
Donasi Rp 50.000

Tentang Kami

About Us
berbuatbaik.id ikut andil dalam aktivitas sosial dan kemanusiaan dengan menggalang dana sekaligus memberikan edukasi dan informasi kepada masyarakat.
About Us
berbuatbaik.id dan CTARSA Foundation bertanggung jawab penuh atas penyaluran dana donasi yang diterima.
About Us
Donasi yang diterima akan disalurkan 100% kepada yang membutuhkan tanpa dikenai potongan biaya apapun
About Us
Kamu bisa bergabung dengan komunitas Berbuat Baik menjadi relawan hingga mengajukan penggalangan dana ke berbuatbaik.id