Kembali
Donasi Siaga Bencana: Wujudkan Kepedulian dengan Uluran Tangan untuk Korban Bencana

Donasi Siaga Bencana: Wujudkan Kepedulian dengan Uluran Tangan untuk Korban Bencana

Tanah Air kembali dirundung duka. Hujan lebat di kawasan Gunung Semeru menyebabkan banjir lahar dingin pada Jumat (7/7) kemarin. Banyak cerita pilu yang hadir di tengah bencana tersebut, salah satunya Miskadin, warga Desa Jugosari, Candipuro, Lumajang yang merupakan satu dari sejumlah warga yang lari menyelamatkan diri.

Dia melihat air sungai bercampur lahar dingin itu telah meluap memenuhi jalan. Aliran deras banjir lahar dingin itu mengerikan. Miskadin sampai tidak sempat berpikir panjang saat membawa istri dan anaknya lari menjauh. Dia langsung keluar rumah menarik tangan istri dan menggendong anaknya yang masih kecil.

Foto:ANTARA FOTO/Irfan Sumanjaya

"Spontan saya langsung menarik tangan istri dan menggendong anak yang masih kecil keluar rumah dan menyelamatkan diri. Ternyata di jalan sudah banyak air bercampur lumpur," katanya kepada detikJatim di Posko Pengungsian Desa Jarit, Candipuro, Sabtu (8/7/2023).

Dia mengaku saat keluar rumahnya dia melihat warga sudah berlarian. Terlihat pula kendaraan petugas BPBD di lokasi membantu mengevakuasi sejumlah warga. Dia dan keluarganya termasuk yang dibantu petugas BPBD. "Dibantu petugas lalu dibawa ke pengungsian," tambahnya.

Meluapnya banjir tersebut membuat masyarakat sekitar panik. Mereka berupaya menyelamatkan diri. Bahkan ada salah satu warga sampai meninggalkan motornya di pinggir jalan saat banjir datang.

Foto:Nur Hadi Wicaksono

Banjir lahar dingin juga terjadi di kawasan Sumberwuluh, Candipuro. Jembatan Gantung Kaliregoyo berguncang hebat diterjang banjir hingga akhirnya putus.

Muntahan lahar dingin Gunung Semeru yang telah merusak 5 jembatan penghubung desa. Atas terjadinya bencana ini, Pemkab Lumajang telah menetapkan tanggap darurat bencana banjir lahar dingin Gunung Semeru. Masa tanggap darurat itu ditetapkan selama 14 hari. Mulai kemarin tanggal 7 Juli hingga 21 Juli 2023.

Jumlah pengungsi akibat banjir lahar dingin Gunung Semeru, Lumajang, Jawa Timur, saat ini terus bertambah. Dari data terakhir, tercatat ada 1.038 pengungsi yang tersebar di 18 titik pengungsian. Sebagian korban banjir lahar dingin Semeru mulai mengeluh sakit. Mereka yang mengeluh sakit langsung diperiksa tim kesehatan.

Seperti yang terlihat di Balai Desa Jarit Kecamatan Candipuro, Lumajang. Sebagian pengungsi mendatangi tim medis dari RS Bhayangkara dan Biddokes Polda Jatim yang disiagakan di lokasi.

Foto:Para pengungsi korban banjir lahar dingin Semeru di Lumajang, Jatim. (Antara)

Kebanyakan pengungsi yang menjalani pemeriksaan yakni lansia. Mereka mengeluh mengalami nyeri persendian, sakit kepala, sulit tidur. Selain itu ada yang memiliki penyakit yang dialami sebelumnya.

Sahabat baik kondisi memprihatinkan ini tentunya membuat siapapun tergerak untuk menolong. Jadikan dirimu menjadi tangan-tangan kebaikan bagi korban banjir lahar dingin ini. Dengan doa yang juga disemogakan, semoga masyarakat yang tertimpa musibah bisa dikuatkan dan jangan lupa juga untuk bergerak membantu dengan Donasi di berbuatbaik.id sekarang juga.

Foto:Nurhadi Wicaksono/detikJatim

Kabar baiknya, semua donasi yang diberikan seluruhnya akan sampai ke penerima 100% tanpa ada potongan. Sahabat baik yang telah berdonasi akan mendapatkan notifikasi dari tim kami. Selain itu, bisa memantau informasi seputar kampanye sosial yang kamu ikuti, berikut update terkininya.

Jika kamu berminat lebih dalam berkontribusi di kampanye sosial, #sahabatbaik bisa mendaftar menjadi relawan. Kamu pun bisa mengikutsertakan komunitas dalam kampanye ini.

Yuk jadi #sahabatbaik dengan #berbuatbaik mulai hari ini, mulai sekarang!

 

 

Donasi Sekarang