Kembali
Suami Menghilang, Mak Oom Pantang Menyerah Mengais Rezeki dari Kiciwis

Suami Menghilang, Mak Oom Pantang Menyerah Mengais Rezeki dari Kiciwis

Pagi itu Mak Oom dan anak bungsunya, Jenab, sudah berada di ladang kol yang tak lama panen di Kampung Curug Bedil, Desa Mekarjaya, Kecamatan Sukaresmi, Kabupaten Garut, Jabar.

Tangan-tangannya yang menua cekatan memetik kiciwis dan tanaman liar lain untuk dijual kembali. Pandangan mata Mak Oom yang sudah semakin redup juga dengan seksama menyapu lahan tersebut, berharap ada kiciwis masih tersisa. Namun sayang pagi itu tak banyak yang dia dapatkan.

Foto:berbuatbaik.id

Maka Mak Oom sekali lagi berjalan jauh ke ladang yang lain untuk mengais kiciwis. Dengan jalan yang begitu becek terkadang Mak Oom terjatuh, di saat itu lah Jenab menjadi penopang Mak Oom. Selepas lulus SMP, Jenab terpaksa tak meneruskan sekolah. Dia tak mau ibunya ini bekerja dan merasa lelah seorang diri.

"Kalau banyak ya banyak, kalau cuma sedikit ya kemarin cuman dapat Rp 15 ribu. Iya sama kiciwis cuma dapat Rp 30 ribu kemarin," kata Mak Oom sedih kepada tim berbuatbaik.id.

Foto:berbuatbaik.id

Bukan cuma persoalan ekonomi, beban hidup kehilangan orang terkasih juga menjadi pil pahit dalam hidupnya. Suaminya lari dan kawin dengan wanita lain.

"Dia gak bilang sama saya katanya bilangnya mau kerja, akhirnya gak pulang-pulang, tahu-tahu udah kawin lagi. Disusulin ke rumahnya sudah punya istri lagi," ucap Mak Oom pasrah.

Hidupnya makin getir saat dia kehilangan anak sulungnya. Saat itu, anak pertamanya diasuh orang lain sejak bayi karena Mak Oom tak punya biaya untuk menghidupinya. Namun hingga saat ini, tak pernah dia ketahui lagi nasib anak pertamanya.

Foto:berbuatbaik.id

Kesedihan Mak Oom pun bertambah mengingat rumah berbilik bambu miliknya yang bolong di mana-mana. Dia pun tak mempunyai kamar mandi dan harus mandi di empang tanpa atap milik umum.

Sebenarnya, rumah Mak Oom seluas 3x4m ini pernah mengalami kebakaran. Kemudian bahu membahu warga membangun kembali rumah Mak Oom.

"Saya dari dulu kepingin betulin rumah tapi gak bisa-bisa. Udah ah hadapin aja gitu kebakaran. Ada aja yang ngebetulin cuma tetangga ya bantuan-bantuan," cerita dia.

Oleh karena itu, sekuat tenaga Mak Oom bekerja lagi dengan membantu tetangga mengupas kentang. Dari 5 jam mengupas kentang hanya 7 kilogram yang berhasil dikumpulkan. Itu artinya upah Mak Oom hanya sebesar Rp 7 ribu saja.

"Iya itu aja udah beruntung itu setiap hari kerja, kenapa gak ada lebihnya dapetnya cuma sedikit-sedikit. Kadang-kadang saya hari ini kerja cuma punya uang satu kilo beras aja kalau ada dapat uang," ungkapnya sedih.

Foto:berbuatbaik.id

Dengan penghasilan seperti ini, Mak Oom terkadang hanya makan sekali sehari. Dia khawatir tak ada makanan untuk hari esok. Apalagi untuk membeli sebuah kompor gas saja Mak Oom harus menyicil 3 tahun lamanya.

Nasib sedih Mak Oom yang berkepanjangan menjadi cerminan diri bahwa sahabat baik masih dilimpahkan rezeki yang mencukupi. Oleh karena itu, alangkah baiknya jika sahabat baik turut meringankan beban Mak Oom dengan Donasi sekarang juga.

Sahabat Baik bisa memberikan kesempatan Mak Oom berusaha dan bekerja dengan memberikan ladang usaha baru serta membantunya mendapatkan rumah yang lebih layak. Mari Donasi di berbuatbaik.id sekarang juga.

Kabar baiknya, semua donasi yang diberikan seluruhnya akan sampai ke penerima 100% tanpa ada potongan. Kamu yang telah berdonasi akan mendapatkan notifikasi dari tim kami. Selain itu, bisa memantau informasi seputar kampanye sosial yang kamu ikuti, berikut update terkininya.

Jika kamu berminat lebih dalam berkontribusi di kampanye sosial, #sahabatbaik bisa mendaftar menjadi relawan. Kamu pun bisa mengikutsertakan komunitas dalam kampanye ini.

Yuk jadi #sahabatbaik dengan #berbuatbaik mulai hari ini, mulai sekarang juga!

Donasi Sekarang