Kembali
Bikin Sedih, Perjuangan Anak Tukang Sampah Sembuh dari Kanker Otak

Bikin Sedih, Perjuangan Anak Tukang Sampah Sembuh dari Kanker Otak

Tidak seperti anak-anak lainnya yang bebas berlarian dan berlompatan, Anugerah Putra Pratama untuk berjalan saja langkah kakinya tertatih menjaga keseimbangan, supaya tidak terjatuh saat melangkah. Bocah berusia 13 tahun ini didiagnosa mengidap kanker otak kecil pada tahun 2019.

Putra menjalani hari-harinya bersama neneknya, Sumiyati semenjak Ia berusia tiga bulan, tepatnya di Kecamatan Semarang Selatan, Kota Semarang, Jawa tengah.

“Rasa sakit hati saya itu kok bisa anak sekecil itu bisa kena penyakit itu. Saya pikir sendiri, Astaghfirullahaladzim kok bisa cucu saya punya sakit seperti itu. Bilang katanya mau dioperasi itu rasa saya gimana itu ya, Sakit sekali. Ini cucu kesayangan saya. Saya kan orang nggak sekolah. Jadi nggak tahu apa-apa. Saya cuma baca Al Fatihah saja sampai 3 kali supaya cucu saya bisa selesai melewati operasinya itu,” ujar Sumiyati terkenang saat masa-masa sulit Putra.

Foto:berbuatbaik.id

Putra merupakan anak yang rajin beribadah. Meski menderita tumor otak, anak kelas enam sekolah dasar ini tetap semangat berangkat ke masjid untuk melaksanakan salat berjemaah.

Kedua orangtua Putra yakni Joko dan Fina beserta adik bungsunya, Putri, tinggal di Kabupaten Sleman, Yogyakarta. Joko bekerja sebagai tukang sampah di daerah Sleman, sedangkan Fina bekerja sebagai asisten rumah tangga.

Foto:berbuatbaik.id

Kendati demikian, orangtuanya rajin menengok Putra. Apalagi saat ada jadwal untuk kontrol ke dokter. Fina mengaku selama pengobatan Putra, hidup keluarga ini jatuh bangun dilanda kesedihan. 

“Sedih sih, Pak. Masak seusia segini sudah punya sakit. Biar Ibunya saja yang sakit ngerasain. Sedih. Belum lagi pas dia sempat nggak sadarkan diri. Sudah bingung, Pak. Sedih banget. Karena dia anak saya satu-satunya laki-laki. Apapun saya perjuangkan walaupun kita habis banyak uang. Yang penting dia sembuh. Itu aja,” ucap Fina terkait anak sulungnya itu.

Foto:berbuatbaik.id

Keterbatasan hidup membuat keluarga ini harus terpisah dikarenakan tidak ada yang bisa mengawasi Putra saat kedua orang tuanya pergi bekerja. Bekerja sebagai tukang sampah menjadi satu-satunya harapan Joko untuk bisa bertahan hidup meski gaji yang diterima hanya sekitar Rp 500 ribu per bulan.

“Kenapa kok saya? Saya ini orang nggak mampu. Saya ini orang miskin. Maksudnya untuk makan sehari-hari saja sudah cukup, sudah Alhamdulillah. Kenapa kok malah saya yang diberi cobaan kayak gini, Kok nggak orang-orang yang kaya-kaya, yang banyak uangnya. Jadi kadang juga pernah kepikiran kayak gitu, tapi semua itu saya ambil hikmahnya saja. Mungkin di balik itu semua ada rencana Tuhan yang lebih baik buat saya dan keluarga,” tambah Joko sambal berurai air mata.

Di tengah himpitan ekonomi dan kondisi Putra, Joko masih bersyukur karena tidak semua biaya pengobatannya ditanggung sendiri. Operasi yang sudah dilalui Putra sebanyak tiga kali dan semuanya ditanggung BPJS Kesehatan.

Foto:berbuatbaik.id

Namun masih ada beberapa obat yang harus dibeli karena tidak ditanggung oleh BPJS Kesehatan. Terlebih lagi ketika Putra mengalami serangan dan harus dirawat di rumah sakit, tentunya banyak sekali biaya yang harus keluarkan. Putra juga masih harus kontrol ke rumah sakit karena terkadang penyakitnya kambuh.

Putra tentunya masih membutuhkan bantuan sahabat baik untuk menyembuhkan penyakitnya. Jangan biarkan Putra dan keluarganya berjuang sendiri, kamu bisa mendukungnya dengan donasi sekarang juga. Kabar baiknya, semua donasi yang diberikan seluruhnya akan sampai ke penerima 100% tanpa ada potongan.

Kamu yang telah berdonasi akan mendapatkan notifikasi dari tim kami. Selain itu, bisa memantau informasi seputar kampanye sosial yang diikuti, berikut update terkininya.Jika berminat lebih dalam berkontribusi di kampanye sosial, #sahabatbaik bisa mendaftar menjadi relawan. Kamu pun bisa mengikutsertakan komunitas dalam kampanye ini.

Yuk jadi #sahabatbaik dengan #berbuatbaik mulai hari ini, mulai sekarang!

Donasi Sekarang