Kembali
Bantu Sofi Majukan Pendidikan dan Kebersihan di Reda Meter Sumba

Bantu Sofi Majukan Pendidikan dan Kebersihan di Reda Meter Sumba

Kabupaten Reda Meter, Sumba Barat Daya, NTT jadi salah satu daerah yang dipilih CTARSA Foundation untuk menyalakan semangat pendidikan agar lebih terang melalui program Pijar (Pi' Mengajar). Tujuannya, agar daerah di pelosok Indonesia ini semakin berdaya. Sofi Salihah ditunjuk menjadi perpanjangan tangan CTARSA Foundation untuk menerangi sektor pendidikan di daerah ini.

Diserahi tugas sebagai relawan pengajar, Sofi begitu menikmati hari-harinya mendidik anak-anak Sumba. Ada suka dan duka serta perjuangan yang telah dia rasakan di SDN Reda Meter ini. Sofi tak mau begitu saja menyerah melihat ratusan anak-anak didiknya yang tertinggal dalam menghitung dan membaca.

Sejumlah inisiatif dia lakukan agar siswa-siswinya tak patah arang dalam belajar. Dia membuat program sekolah alam, pohon literasi, membaca 15 menit hingga eksperimen prakarya.

“Sekolah alam itu anak diajak mengenal alam lebih dekat kebetulan ada materi ekosistem. Anak-anak antusias mereka mengambil daun-daun yang jatuh lalu ditempel dan digambar. Banyak anak-anak yang tadinya gak mau nulis dia jadi semangat menulis dan menggambar,” kata alumnus ITB ini kepada tim berbuatbaik.id

Namun terkadang, dia dihadapkan juga dengan persoalan kemampuan calistung muridnya begitu lamban. Bahkan masih ada anak kelas 6 yang baru bisa mengeja huruf. Hal ini membuat banyak guru di SDN Reda Meter harus putar otak, tak jarang mereka menjemput bola dan memberikan pengajaran lagi ke rumah masing-masing anak.

Sofi juga tak habis akal, dengan pendekatan digital dia menyemangati anak-anak Reda Meter agar mau belajar lebih keras untuk belajar calistung. Maka dalam 3 bulan bertugas ini, Sofi memutarkan banyak video cara membaca dan berhitung, hasilnya anak-anak semakin antusias untuk belajar lebih giat.

“Setiap bulan pasti ada progresnya, literasi digital memancing semangat mereka. Karena dari video pasti ada materi yang nyangkut,” sebutnya.

Bagi Sofi proses ini amat penting untuk membentuk kebiasaan belajar anak-anak Sumba agar semakin baik. Menurutnya, jika mereka selalu semangat sekolah maka Sofi harus pula membantu mereka mendapatkan pendidikan lebih baik.

Walaupun terkadang ada saja hal yang mengiris hati, contohnya saja di sekolah ini, anak-anak masih menggunakan satu seragam sekolah merah putih yang dipakai selama seminggu penuh. Alhasil di hari Jumat seragam itu sudah sedemikian kumal. Sofi pun menyayangkan, sekolah ini tidak mempunyai seragam batik apalagi seragam olahraga.

“Mereka pun ke sekolah dengan seragam yang sudah terkena hujan dan lumpur. Aku tak mau menyerah karena melihat mereka bela-belain sekolah pakai sendal, jalan kaki, dan hujan-hujan cuma pakai payung daun, masa aku nyerah sih,” ucap Sofi penuh tekad.

Kini Sofi mengharapkan ada tangan-tangan baik yang peduli dengan kondisi pendidikan di SDN Reda Meter. Hanya seragam merah putih yang paling dibutuhkan oleh 210 siswa di SDN Reda Meter agar mereka tidak terus menerus memakai 1 seragam sekolah selama 5 hari. Sahabat Baik, semangati mereka untuk terus bersekolah dengan mulai Donasi sekarang juga.

Sebagai informasi, melalui PIJAR (Pi’ Mengajar), CTARSA Foundation membuat program peduli pendidikan. Program ini mendelegasikan relawan guru atau pengajar yang bertugas sebagai pendamping guru, murid dan masyarakat setempat di pelosok Indonesia untuk meningkatkan kualitas pendidikan, kehidupan dan potensi wilayah.

Perekrutan relawan Pijar dimulai Juni 2021 dan diikuti ratusan peserta dari seluruh wilayah Indonesia.

Melalui beragam pembekalan dan pelatihan sebelum keberangkatan, para relawan diharapkan mampu menjadi pribadi unggul yang dapat memberikan solusi di tengah beragam permasalahan masyarakat pelosok Indonesia.

Peserta yang lolos ditempatkan selama satu tahun di beberapa wilayah yang sudah ditentukan yaitu Reda Meter, Sumba Barat Daya, Lelogama, Amfoang Selatan, Nusa Tenggara Timur, Nunuanah, Amfoang Timur, Nusa Tenggara Timur, Ciroyom, Sukabumi, dan Kampung Beting, Muara Gembong, Bekasi.

Baca Juga: Relawan Bergelar S2 Siap Terangi Pendidikan di NTT

Sofi Salihah adalah salah satu relawan yang terpilih untuk bertugas di Redameter, Sumba Barat, NTT. Lulusan ITB ini menuturkan sejumlah rencana sudah dia siapkan untuk menuntaskan misinya.

“Kalau kita punya niat baik aku percaya aku bisa melewati tantangan dan bisa survive. Salah satu hal yang mau aku bawa adalah pentingnya sikat gigi dan cuci tangan di sana,” kata Sofi kepada berbuatbaik.id beberapa waktu lalu. 

Ke depannya, program ini akan terus dilakukan demi tujuan meningkatkan kualitas pendidikan, kesehatan dan taraf hidup masyarakat sekitar. Selaras dengan visi besar CTARSA Foundation, memutus mata rantai kemiskinan dengan pendidikan berkualitas serta kesehatan yang optimal.

Kamu sebagai #sahabatbaik bisa memberikan dukungan kepada Sofi untuk memberikan pendidikanl lebih baik di Reda Meter. Caranya Kamu bisa langsung mengklik ikon Donasi.

Kabar baiknya, semua donasi yang diberikan seluruhnya akan sampai ke penerima 100% tanpa ada potongan.

Kamu yang telah berdonasi akan mendapatkan notifikasi dari tim kami. Selain itu, bisa memantau informasi seputar kampanye sosial yang kamu ikuti, berikut update terkininya.

Jika kamu berminat lebih dalam berkontribusi di kampanye sosial, #sahabatbaik bisa mendaftar menjadi relawan. Kamu pun bisa mengikutsertakan komunitas dalam kampanye ini.

Yuk jadi #sahabatbaik dengan #berbuatbaik mulai hari ini, mulai sekarang!

Donasi Sekarang